Tingkatkan Produktivitas, Bupati Lamongan Tawarkan Demplot dan Varietas Bibit Unggul ke Petani

Tingkatkan Produktivitas, Bupati Lamongan Tawarkan Demplot dan Varietas Bibit Unggul ke Petani Bupati Fadeli bersama kelompok tani lakukan panen di Jotosanur Tikung. foto: Haris/BangsaOnline.com

LAMONGAN (BangsaOnline) - Pembuatan demplot komoditas padi oleh pemerintah daerah terbukti mampu meningkatkan produktivitas hingga diatas 8 ton per hektar. Meski sudah ada contoh melalui demplot, petani nampaknya masih enggan menerapkan pola tanam dan perlakuan seperti dalam demplot.

Fakta itulah yang membuat Bupati Fadeli memperluas pembuatan demplot, namun dengan skala rakyat. Bagi petani yang tertarik membuka demplot sendiri, akan mendapatkan bantuan bibit unggul. Dengan syarat petani harus mau menerapkan semua petunjuk dari penyuluh .

Baca Juga: Petrokimia Gresik di Usia 52 Tahun, Dorong Kemajuan Pertanian dan Industri Kimia Berkelanjutan

Itu disampaikan Fadeli kala berdialog dengan petani dari Desa Durikulon Kecamatan Maduran, Mundakir, seusai panen padi varietas IPB 3S dan 4S di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Senin (23/3).

"Saya tawarkan untuk membuka lahan demplot kepada semua petani yang mau. Nanti akan kami bantu dengan bibit unggul," ujarnya menanggapi pernyataan Mundakir yang menyebutkan produksi sawahnya hanya mencapai 6 ton per hektar.

Namun syaratnya, lanjut Fadeli, petani yang akan membuka demplot harus mau mematuhi semua petunjuk dari penyuluh . Mulai dari penerapan pupuk berimbang, pemberian nutrisi sesuai umur tanaman dan perlakukan tanaman yang juga harus sesuai umur.

Baca Juga: Dukung Peningkatan Produksi Padi, Babinsa Lakukan Pendampingan dalam Percepatan Pompanisasi

"Petani selama ini mengolah berdasarkan kebiasaaan. Meski mengetahui ada demplot yang mampu berproduksi banyak, mereka masih enggan meninggalkan kebiasaan lama. Karena itu saya tawarkan pembukaan demplot plus pendampingan intensif dari penyuluh ," tandasnya.

Padi varietas IPB 3S dan 4S sendiri berasal dari temuan Institut Pertanian Bogor. Kedua varietas ini-rata produksinya 7 ton perhektar dengan potensi bis amencapai 10,5 ton perhektar. Keunggulannya, tahan terhadap tungro, agak taha hawar bakteri daun bakteri prorotype III, dan baik untuk ditanam di lahan irigasi dan tadah hujan antara 0 hingga 600 meter diatas permukaan laut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO