![Reses Anggota DPRD Jatim, Hidayat Diwaduli Kelangkaan Pupuk Reses Anggota DPRD Jatim, Hidayat Diwaduli Kelangkaan Pupuk](/images/uploads/berita/700/dc4aec0d25c227065c5b6a3a4b65e187.jpg)
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Anggota DPRD Jatim, Hidayat, mengadakan reses ke Dusun Temu Giring, Desa Batan Krajan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Agenda tersebut jadi ajang curhat kaum petani. Mereka mempertanyakan penyebab kelangkaan pupuk selama dua tahun terakhir yang berimbas pada menurunnya hasil produksi produsen pangan di tingkat hulu.
"Kami petani tebu sekarang kok kesulitan mendapatkan pupuk, beda dengan dulu. Untuk mendapatkan pupuk subsidi, harus beli paketan, padahal untuk membeli di luar itu sangat mahal. Itu karena apa, bagaimana solusinya," keluh seorang petani dari desa setempat, Khusnul Fatimah, Rabu (3/11).
BACA JUGA:
- Hanya Beri Harapan Palsu, Kiai Asep: Judi Online dan Pinjol Harus segera Ditutup
- Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Gantung Diri di Trowulan Mojokerto
- Diduga Korsleting, Kantor Unit PNM Mekar Syariah di Trowulan Mojokerto Terbakar
- Diduga Lapuk, Pohon Kesono di Puri Mojokerto Tumbang dan Berimbas Kemacetan
Menjawab keluhan petani, Hidayat mengungkapkan bahwa kelangkaan pupuk telah jadi persoalan nasional dan sangat berpengaruh terhadap petani di Mojokerto. Menurut dia, hal ini terjadi karena pengurangan stok yang dilakukan pemerintah sejak tahun lalu.
"Pemerintah sebenarnya telah menyiapkan 19 juta ton. Tapi karena corona, uang untuk pupuk bersubsidi dikurangi sampai 13 juta ton," kata Hidayat.
"Uangnya dialihkan untuk vaksin, nakes dan lain-lain," tuturnya menambahkan.
Tahun depan, kata Hidayat, dana pupuk sudah dikembalikan untuk subsidi pupuk. Dengan demikian, persoalan pupuk di Mojokerto tidak kembali terjadi.