Dominasi PKB-Cak Imin Hilang, Wajah PBNU Diwarnai PDIP, Golkar, PPP dan Pejabat Kemenag
Editor: MMA
Jumat, 14 Januari 2022 09:47 WIB
Selain PDIP dan Golkar, PBNU di bawah Kiai Miftahul Akhyar dan Gus Yahya juga diwarnai politikus PPP. Yaitu Choirul Sholeh Rasyid. Tokoh PPP ini tercatat sebagai Wakil Ketua PBNU.
Dari PPP juga ada nama Taj Yasin Maimoen. Namun posisinya di PBNU tidak strategis. Hanya tercatat di jajaran A’wan. Itu pun nomor buncit.
Cak Imin juga terhadang oleh keluarga Gus Dur di PBNU. Seperti ditulis BANGSAONLINE.com, ada nama Nyai Sinta Nuriyah di jajaran Mustasyar PBNU. Juga ada putri Gus Dur, Ny. H. Alissa Qotrunnada Wahid sebagai Ketua Tanfidziah. Orang dekat Yenny Wahid, yaitu H. Imron Rosyadi Hamid juga masuk, yaitu sebagai Wakil Sekjen.
(Nyai Hj Sinta Nuriyah Gus Dur. foto: tempo.co)
Jamak diketahui, Cak Imin dicap publik sebagai pengkhianat Gus Dur dan keluarganya. Ini tak lepas dari sejarah Cak Imin masuk PKB. Cak Imin masuk kepengurusan PKB karena “dicangking” Gus Dur. Saat PKB berdiri, Cak Imin tak punya jabatan apa-apa.
Ia pernah menjabat Ketua Umum PB PMII. Tapi selepas dari organisasi mahasiswa itu, Cak Imin – maaf – tak ubahnya “pengangguran”.
Ia juga masih “bau kencur”. Karena itu banyak yang mempersoalkan ketika Cak Imin tiba-tiba diberi jabatan Sekjen DPP PKB oleh Gus Dur. Namun, karena kharisma Gus Dur sangat kuat, semua kiai diam.
Jasa Gus Dur memang sangat besar terhadap Cak Imin. Tapi ternyata dibalas tuba oleh sang keponakan. Cak Imin menikam dari belakang. Gus Dur disingkirkan dari PKB. Tragisnya, penyingkiran Gus Dur dari PKB itu lewat adu kuat di pengadilan. Karena itu, Cak Imin lantas dicap sebagai pengkhianat.
Selain para politikus dari berbagai parpol, wajah PBNU juga diwarnai para pejabat Kemenag. Banyak nama pejabat Kementerian Agama mewarnai kepengurusan PBNU. Antara lain sekjen sekaligus Plt. Irjen Kemenag Nizar Ali. Ia menjabat Wakil Ketua Umum PBNU.
Juga ada beberapa Staf Khusus Menteri Agama Yaqut. Mereka adalah Ishfah Abidal Aziz sebagai Ketua PBNU, Habib Abdul Qodir sebagai Wakil Sekretaris Jenderal, dan Mohammad Nuruzzaman sebagai Bendahara PBNU.
Wajah PBNU sekarang memang penuh warna. Warna politik dan warga Kemenag.