Pemkab Gresik Sulap Kawasan Randuboto Menjadi Wisata Minapolitan Eksotik | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Pemkab Gresik Sulap Kawasan Randuboto Menjadi Wisata Minapolitan Eksotik

Editor: Rohman
Wartawan: Syuhud
Sabtu, 29 Januari 2022 17:50 WIB

Maket kawasan minapolitan Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik. Foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melalui dinas cipta karya perumahan dan kawasan permukiman (DCKPKP) tengah menggarap proyek penataan kawasan Wisata Sungai Bengawan Solo di , ,. Rencananya, wilayah itu akan dijadikan Kawasan Wisata Permukiman Minapolitan yang eksotik.

Proyek itu dibangun dari anggaran pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR senilai Rp7 miliar. Kepala DCKPKP, Ida Lailatus Sa'diyah, membenarkan hal tersebut. 

"Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Bupati Fandi Akhmad Yani, dan Pak Sekda Achmad Washil Miftahul Rachman dan pemerintahan desa (pemdes) Randuboto, sehingga pemerintah pusat memberikan ploting anggaran untuk penataan kawasan wisata permukim minapolitan di ," ujarnya saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Sabtu (29/1).

Menurut dia, proyek penataan kawasan Sungai Bengawan Solo di yang tengah dimanfaatkan pemerintah (pemdes) setempat menjadi salah satu sasaran program Kementerian PUPR untuk penataan kawasan kumuh melalui program 'Delinasi Kumuh Kawasan Prioritas'.

Ia menyebutkan bahwa di tercatat 23,23 hektare lahan masuk kawasan kumuh, sedangkan yang akan ditata masuk proyek Delinasi Kumuh Kawasan Prioritas melalui program Penataan Kawasan wisata Permukiman Minapolitan seluas 3,77 hektare.

"Jadi, tahap I yang kami garap di lahan seluas 4,77 hektare," tuturnya.

Ia memaparkan bahwa proyek yang dibangun berupa jalan lingkungan, drainase, instalasi pembuangan air limbah (Ipal) komunal, dan rumah tidak layak huni sebanyak 85 rumah. Pada kawasan ini, dibangun pedestrian cukup luas untuk area tambat perahu nelayan, perahu wisata, dan tempat masyarakat untuk berlibur yang membutuhkan lahan selebar 15 meter dari bibir sungai.

"Nantinya rumah-rumah warga yang ada di kawasan minapolitan dekat bibir Sungai Bengawan Solo mundur 15 meter. Tahap I ini ada sebanyak 85 rumah yang masuk kategori RTLH kami bangun dengan model Durung Bawean," paparnya.

Karena Desa Randubuto merupakan desa nelayan, di sana juga akan dibangun Pasar Ikan Randubuto. Dengan adanya destinasi wisata minapolitan di , diharapkan bisa menggeliatkan roda perekonomian warga setempat yang rata-rata nelayan, dan menciptakan lapangan pekerjaan.

"Jadi, setelah proyek ini jadi kawasan Randuboto menjadi kawasan eksotik. Sehingga, makin nyaman untuk tempat wisata, dan tempat transaksi perekonomian hasil laut. Apalagi, di Randuboto juga ada kawasan mangrove. Tentu makin ciamik untuk berwisata, sehingga diharapkan akan banyak menyedot pengunjung atau wisatawan, dan juga akan berdampak terhadap pendapatan desa dan daerah," kata Ida.

Ia mengakui, membangun kawasan itu lebih gampang ketimbang merawatnya. Karena itu, untuk pemeliharaan kawasan tersebut apabila rampung dibangun dan beroperasi, pihaknya bakal berkoordinasi dengan dinas pariwisata.

"Jangan sampai setelah kami bangun, nelayan jemur ikan, jemur alat tangkap ikan, jemur pakaian di tempat tersebut, sehingga akan tetap kumuh. Makanya, kerja sama semua pihak dibutuhkan untuk menjaga keindahan kewasan minapolitan Randuboto," pungkasnya. (hud/mar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video