Dhibra Shiddiqiyyah Gresik Bangun Rumah Layak Huni untuk Fakir Miskin di Ujungpangkah
Editor: Rohman
Minggu, 31 Juli 2022 20:09 WIB
Lebih jauh, Priono menjelaskan mekanisme penentuan penerima program rumah syukur layak huni. Yakni, yang utama adalah warga tersebut masuk kategori fakir miskin dan rumahnya dalam kondisi tidak layak huni. Kemudian, tanah yang akan dibangun rumah layak huni juga harus milik sendiri.
"Jadi ada beberapa step sebelum dilaksanakannya pembangunan. Dan, penerima bantuan rumah layak huni tidak harus warga Shiddiqiyyah," katanya.
Sementara Imba'ur Rohmah, sangat bersyukur bisa mendapatkan bantuan rumah layak huni dari Shiddiqiyyah. Apalagi, selama ini dia memang belum memiliki rumah. "Selama ini menetap di rumah orang tua saya," katanya.
(Imba'ur Rohmah, penerima bantuan rumah layak huni)
Ia berharap, nantinya rumah tersebut bisa menjadi magnet bagi warga yang lain untuk ikut serta melestarikan Shiddiqiyyah. "Terima kasih kepada Shiddiqiyyah, semoga Shiddiqiyyah tetap jaya dan lestari," harapnya.
Sedangkan M. Basuni, Ketua Panitia Pembangunan Rumah Syukur Layak Huni Shiddiqiyyah, mengatakan pembangunan ditargetkan selesai saat peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus, sekaligus prosesi peresmian dan penyerahan.
"Sekarang pembangunan sudah 40 hari. Jadi nanti diserahterimakan pas hari kemerdekaan," terangnya.