Suku Bajoe, sang Penakluk Pulau Sapeken Sumenep
Selasa, 05 Mei 2015 20:38 WIB
SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Meskipun letak geografis Kecamatan/Kepulauan Sapeken termasuk Kabupaten Sumenep, namun mayoritas penghuni kepulauan sapeken dihuni suku Bajoe atau yang lebih dikenal suku Same. Bahkan, suku Bajoe atau suku Same mengklaim sebagai suku yang paling awal mendiami kepulauan Sapeken.
"Meskipun masih belum ditemukan bukti otentiknya, kami yakin jika suku Bajoe merupakan suku yang pertama kali berada di pulau Sapeken. Karena dilihat ada kehidupan, maka kemudian banyak suku menyusulnya, seperti suku Makasar, Mandar, Bugis maupun suku Madura sendiri," kata salah satu sesepuh suku Bajoe Hj. Moh. Ali Daeng Sandre'.
BACA JUGA:
Eksotisme Telasen Topak atau Lebaran Ketupat, Hari Raya-nya Puasa Sunnah Syawal
Tradisi Lebaran yang Hanya Ada di Indonesia
Cara Menghitung Weton Jodoh yang Benar
Berkenalan dengan Tari Jaranan
Keyakinan dia berdasarkan banyaknya budaya atau adat istiadat suku Bajoe yang tetap dilestarikan mayoritas warga kepulauan Sapeken. Salah satunya, terlihat dari bahasa yang digunakan sehari-harinya adalah bahasa Bajoe. Bahkan, sangat sedikit warga setempat yang mengerti bahasa Madura.
Selain itu, budaya pancak silat Kon Tau, pemberian Bujak (Tombak) yang dilakukan setiap acara hajatan, pesta perkawinan, penyambutan terhadap orang terhormat dan acara khitanan serata dalam acara syukuran desa tetap lestari. Hal itu dilakukan sebagai simbol untuk mempertahankan semangat patriotisme seperti yang diajarkan oleh nenek moyang mereka tempo dulu.
Bajoe merupakan salah satu suku yang berasal dari negara tetangga. Ada yang mengatakan suku Bajoe berasal dari Johor Malaysia dan pula ada yang mengatakan asal muasal mereka dari Pilipina. Diperkirakan mereka masuk sejak tahun 1925. Ciri-ciri suku Bajoe ialah pola kehidupannya lebih senang tinggal di perairan dibandingkan di daerah daratan.
Simak berita selengkapnya ...