Suku Bajoe, sang Penakluk Pulau Sapeken Sumenep | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Suku Bajoe, sang Penakluk Pulau Sapeken Sumenep

Selasa, 05 Mei 2015 20:38 WIB

Salah satu adat suku Bajoe saat ditampilkan. (faisal/BANGSAONLINE)

Di Kepulauan Sapeken banyak rumah yang berjejer di dekat perairan. Bahkan, terdapat beberapa rumah yang dibangun di atas air laut, atau yang dikenal dengan rumah apung. Meskipun di Kepulauan Sapeken terdapat banyak suku, kehidupan sehari-hari tetap rukun dan tenteram tanpa ada perselisihan sedikitpun.

"Kalau di sini suku Bajoe atau Suku Same sejak tahun 80-an sudah nyaris tenggelam akibat tergerus modernisasi. Tapi kami tetap akan mempertahankan, karena suku Bajoe atau Suku Same merupakan salah satu suku yang unik diakalangan kanca internasional. Seperti halnya Suku Bajoe yang masih murni di daerah Sulawesi," ungkap dia.

Bupati Sumenep A. Busyro Karim mengatakan, banyaknya suku di Kepulauan Sapeken merupakan salah satu icon terbesar yang tetap dijaga kelestariannya. Hanya saja dirinya menghimbau agar semua suku tetap rukun dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

"Harus rukun, karena dengan hidup rukun kita bisa memajukan, membangun dan membangkitkan kesejahteraan bersama. Apalagi dalam waktu dekat banyak program pemerintah yang akan dikucurkan ke desa yang dalam tatanan realisasinya harus dikerjakan secara bersama-sama. Sehingga, penerapannya nanti bisa maksimal," harap bupati.

Untuk diketahui, Kecamatan/Pulau Sapeken, terdiri dari puluhan pulau kecil, salah satunya pulau Piliat, Sepanjang, Sepangkur, Sadulang, Sitabuk, dan sejumlah pulau kecil lainya. Sementara jarak tempuh dari Pelabuhan Kalianget ke Pelabuhan Pulau Sapeken, dalam waktu normal bisa ditempuh selama kurang lebih 18 jam dengan menggunakan tranportasi laut yakni Kapal Layar Motor Perintis (KLMP). Atau menggunakan kapal cepat dengan jarak tempuh sekitar 4 jam ke pelabuhan batu guluk Kangean, dari pelabuhan batu guluk ke pelabuhan sapeken menggunakan perahu kecil kurang lebuh sekitar 2-3 jam perjalanan. (fay/ns)

 

 Tag:   budaya

Berita Terkait

Bangsaonline Video