Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Semantok, Gubernur Khofifah Optimis Tingkatkan Produktivitas Tani
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Selasa, 20 Desember 2022 19:57 WIB
NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Presiden RI Joko Widodo didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Bendungan Semantok di Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Selasa (20/12/22).
Peresmian Bendungan Semantok ditandai dengan pemutaran kincir mesin air, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara, Menteri PUPR RI, Menteri Sekretaris Negara, Gubernur Khofifah, dan Plt. Bupati Nganjuk.
BACA JUGA:
Hajat Nikahkan Putra Ketiganya, Khofifah Ziarah Makam Suami dan Gelar Santunan Yatim
Dihadiri Pj Adhy Karyono, Baznas se-Jatim Luncurkan Program Penguatan Modal UMKM, Ini Skemanya
Buka Innovation Academy 2024, Pj Gubernur Jatim: Transformasi Digital Percepat Reformasi Birokrasi
Info BMKG Kamis 19 September: Hari ini Jatim dan Surabaya Cerah, Perairan Berawan
Gubernur Khofifah yakin Bendungan Semantok bakal membawa kesejahteraan bagi warga Nganjuk. Khususnya, ia optimis bendungan ini akan meningkatkan produktivitas pertanian di Jawa Timur.
"Kami warga Jawa Timur menyambut bangga kehadiran Bendungan Semantok ini. Kami optimis bendungan Semantok akan menjadi kekuatan bagi Jatim, sebagai provinsi penghasil padi terbesar di Indonesia," ucap gubernur perempuan pertama di Jawa Timur tersebut.
Bendungan Semantok ini memiliki kapasitas tampungan air 32,67 juta m², dengan luas genangan 365 hektare. Bendungan ini akan membawa manfaat sebagai sumber irigasi bagi 1.900 hektare lahan di sekitarnya.
Khofifah menyampaikan bahwa Bendungan Semantok melengkapi keberadaan bendungan lain di Jatim. Di mana sejak 2014-2022, terdapat 8 bendungan yang dibangun di Jatim.
Selain Bendungan Semantok (Nganjuk), sebelumnya juga telah dibangun Bendungan Bajul Mati (Situbondo), Bendungan Nipah (Sampang), Bendungan Tukul (Pacitan), Bendungan Tugu (Trenggalek), Bendungan Gongseng (Bojonegoro), dan Bendungan Bagong (Trenggalek) yang masih berlangsung proses pembangunannya.
“Merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami atas perhatian Pemerintah Pusat kepada Jawa Timur. Keberadaan 8 bendungan di atas dapat mengairi 21.662 hektare sawah di tujuh kabupaten yang ada. Sehingga memberikan kekuatan bagi Jawa Timur sebagai provinsi produsen padi terbesar di Indonesia, untuk tetap memberikan kontribusi produksi padi terbesar secara nasional," urainya.
Sebagaimana diketahui, Provinsi Jawa Timur merupakan produsen padi terbesar nasional. Berdasarkan data BPS tahun 2020, tercatat produksi padi sebesar 9,89 juta ton. Sementara tahun 2021 sebesar 9,789 juta ton gabah kering giling.
Menurut Khofifah, bendungan ini selain berfungsi sebagai sarana irigasi dan reduksi banjir, juga memiliki fungsi sebagai tempat pariwisata dan konservasi. Bendungan ini akan mampu berperan mereduksi banjir hingga 63%.
“Sungguh sebuah penguatan yang sangat siginifikan bagi infrastruktur air di Jawa Timur,” katanya
Sesuai prediksi iklim dan musim sepanjang tahun 2022 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan tahunan pada tahun 2022 akan sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan normalnya. Prediksi tersebut merupakan hasil analisis iklim tahun 2021 dan kondisi dinamika atmosfer global.
“Maka keberadaan dan beroperasinya Bendungan Semantok ini sangat membantu kami mereduksi banjir di Jawa Timur, khususnya Kabupaten Nganjuk,” katanya.