Buat Andi Arief, Beda Kelas! AHY Ingin Jadi Cawapres Anies, Khofifah Justru 'Dilamar' Tapi Tak Mau
Editor: Tim
Kamis, 09 Maret 2023 14:39 WIB
Selain itu Khofifah punya integritas dan populer sebagai pekerja keras yang cakap dan cepat. Itu fakta yang tak bisa dibantah, baik sebagai anggota DPR RI maupun menteri. Ingat, baik Gus Dur maupun Jokowi memuji kapasitas dan kecakapan kerja Khofifah.
"AHY mana," katanya
Yang juga lucu dan konyol, tegas dia, Andi Arief menyebut AHY NU dan Khofifah NU. Anda harus paham. Untuk meraih suara warga NU tak cukup mendeklarasikan diri: saya warga NU. Apalagi klaim orang NU itu hanya disampaikan menjelang pemilu. Butuh waktu panjang dan tract record yang tinggi.
Merurut dia, Khofifah adalah ketua umum Muslimat NU empat periode yang dikenal punya pendukung fanatik di lingkungan NU. Terutama ibu-ibu Muslimat NU. Jangankan poltisi di luar pagar NU seperti AHY, tokoh NU di jajaran struktural NU pun sulit menandingi ketokohan dan pengaruh Khofifah di NU.
Ia menyebut Soekarwo – gubernur Jawa Timur dua periode – terang-terangan sambat (mengeluh) melawan Khofifah saat pilgub Jawa Timur. “Satu-satunya yang sulit saya tembus adalah Muslimat NU,” kata Pak De Karwo, mantan ketua DPD Demokrat Jawa Timur, yang kini anggota Wantimpres.
Ia berharap Andi Arief banyak baca berita politik lagi. "Faktanya, bukan hanya para petinggi tim Anies Baswedan yang “merayu” Khofifah agar menjadi Cawapresnya, tapi juga para petinggi tim calon presiden lain. Bahkan semua Capres berebut Khofifah. Antara lain Prabowo Subianto. Bahkan Prabowo sempat menemui Khofifah langsung," katanya.
Tapi, tutur dia, lagi-lagi Khofifah hanya tersenyum. Tampaknya Khofifah berpikir “Asas Manfaat” bahwa jabatan gubernur – apalagi Jawa Timur - jauh lebih bermanfaat ketimbang wakil presiden yang hanya berfungsi sebagai pengunting pita untuk peresmian gedung.
“Mana yang lebih anfa’ (lebih bermafaat). Saya terserah kiai saja,” kata Gubernur Khofifah di depan para kiai saat istighatsah di kediaman Ning Imah, salah seorang putri Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, di kawasan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Surabaya.
Jadi, menurut dia, Khfofifah tidak dalam posisi berebut atau berharap jadi wakil presiden, apalagi untuk Anies Baswedan. Karena itu para elit Partai Demokrat – terutama Andi Arief - tak perlu sensi dan baper sampai merendahkan Khofifah.
Yang juga perlu diingat, kata dia,, di belakang Khofifah ada jutaan warga NU seluruh Indonesia – disamping warga JawaTimur - yang dikenal luas sebagai pendukung fanatik ketua umum Pimpinan Pusat Muslimat NU yang belakangan nama dan pengaruhnya disejajarkan dengan tokoh-tokoh internasional atau dunia itu. Maka jika diusik dan direndahkan bisa dipastikan warga NU atau Muslimat NU tak akan memilih Partai Demokrat.
Menurut dia, Andi Arief seharusnya sadar bahwa Partai Demorkat butuh pemilih, karena itu harus bersikap simpatik, bukan malah merendahkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU, semata karena bernafsu agar AHY bisa jadi Cawapres Anies Baswedan. Diakui atau tidak, ketokohan dan pengaruh Khofifah tak bisa dibandingkan dengan AHY.
"SBY tampaknya perlu mendidik atau mengajari para elit Partai Demokrat tentang public relations, sopan santun atau fatsoen politik, terutama Andi Arief," katanya. (Tim)