Bupati Kediri Beri HP untuk Penonton yang Jarang Pulang karena Nonton Wayang | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Bupati Kediri Beri HP untuk Penonton yang Jarang Pulang karena Nonton Wayang

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Muji Harjita
Kamis, 04 Mei 2023 22:32 WIB

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, saat memberi sambutan. Foto: Ist

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati , Hanindhito Himawan Pramana, memberikan hadiah berupa HP kepada Darminto, salah satu warga dari Desa Jambangan, Kecamatan Papar, karena setia melihat wayang dengan lakon yang dimainkan 12 dalang lokal secara bergantian selama 3 hari berturut-turut. 

Awalnya, pimpinan daerah yang akrab disapa itu memberikan kuis kepada warga yang berada di lokasi pagelaran. Ia bertanya siapa yang belum pernah pulang selama kegiatan berlangsung.

Alhasil, darminto yang merasa 72 jam tak pernah absen melihat wayang itu memberanikan diri maju ke depan dan menjawab pertanyaan dari bupati muda berkacamata itu.

“Berapa pak usia Kabupaten ?” tanya pada Darminto.

Dengan keyakinan, Darminto menjawab pertanyaan dengan benar. “Sewu rongatus songolas (1219),” jawabnya.

Karena pria berusia 51 tahun itu bisa menjawab pertanyaan dengan benar, orang nomor satu di Kabupaten itu mengambil tas cokelat yang ternyata ada sebuah HP di dalamnya dan diberikan kepada Darminto.

Di depan itu, Darminto mengaku jarang pulang selama pagelaran yang diadakan dari 2 hingga 4 Mei 2023.

Antusias Darminto dengan wayang ini membuat heran. Bupati dua anak itu kemudian menanyakan apa alasan yang membuat Darminto jarang pulang untuk melihat wayang.

Diungkapkan Darminto, wayang adalah salah satu pagelaran yang membutuhkan dana yang cukup besar. Dengan adanya pagelaran wayang 3 hari 3 malam non stop itu pihaknya merasa senang sekaligus bisa menikmatinya dengan gratis.

“Terimakasih diadakan pagelaran wayang 72 jam non stop, disini tidak bayar, gratis. Kalau nanggap bayarannya mahal,” terang Darminto pada .

Dengan dihelatnya wayang yang menceritakan lakon Babad yang ditampilkan secara utuh dalam 10 seri sekaligus ini, berharap agar masyarakat bisa nguri-nguri budaya.

menambahkan selain nguri-nguri budaya, Pemerintah Kabupaten berkomitmen untuk memberikan ruang bagi dalang lokal. Karena beberapa tahun terakhir pagelaran sempat vakum karena Covid-19. “Dalang asli semua yang mengisi acara (pertunjukan wayang kulit) 72 jam tersebut,” pungkasnya. (uji/mar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video