Polemik Sistem Proporsional Tertutup dan Terbuka dalam Pemilu, Simak Kelebihan dan Kekurangannya | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Polemik Sistem Proporsional Tertutup dan Terbuka dalam Pemilu, Simak Kelebihan dan Kekurangannya

Editor: Annisa'a Ambarnis
Jumat, 23 Juni 2023 14:41 WIB

Polemik Sistem Proporsional Tertutup dan Terbuka dalam Pemilu, Simak Kelebihan dan Kekurangannya. Foto: Ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sistem pemilihan umum (pemilu) yang terdiri atas sistem proporsional tertutup dan terbuka tengah menjadi pembicaraan dalam ranah publik. Penyelenggaraan kedua sistem ini sangat berbeda dan memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing.

Pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat) dan Puan Maharani () pada Minggu (18/6/2023) menandai kian intensnya manuver politik yang dilakukan oleh partai politik jelang . Manuver politik bukanlah hal baru dalam masa-masa menjelang pemilu. Hal itu dikarenakan sejak pemilu 1955 telah diwarnai banyak manuver sebelum penyelenggaraannya.

Dalam pelaksaan pemilu dibutuhkan suatu sistem yang menjadi landasan terselenggaranya pemilu tersebut.

Sistem proporsional tertutup merupakan sistem pemilu yang memungkinkan rakyat untuk memilih partai, sehingga tidak bisa memilih secara mandiri wakil rakyat. Adapun sistem proporsional terbuka ialah sistem pemilu yang memungkinkan rakyat untuk memilih beberapa wakil rakyat di suatu daerah pemilihan (dapil) yang merupakan anggota partai politik.

Sistem proporsional tertutup digunakan pada pemilu perdana tahun 1955. Sedangkan sistem proporsional terbuka diberlakukan sejak era reformasi.

Berdasarkan buku karya Abdul Hakam yang berjudul Buku Hukum Pemilu di Indonesia, berikut :

1. Rakyat dapat langsung memilih calon yang akan duduk di parlemen untuk dapat mewakili aspirasinya

2. Partisipasi serta kendali masyarakat menjadi tinggi, sehingga dapat mendorong peningkatan kinerja partai dan parlemen

3. Sistem ini menjadi bentuk kemajuan dalam berdemokrasi

Kekurangan sistem proporsional terbuka:

1. Melahirkan wakil rakyat yang belum teruji dan sebagian bukan dari kader terbaik pada suatu partai

2. Secara realitas rakyat menjadi mengabaikan kapasitas dan hanya memilih calon yang bermodal atau berduit

3. Peluang terjadinya politik uang sangat tinggi

4. Perhitungan hasil pemilu tergolong rumit

5. Biaya pemilu menjadi sangat besar

6. Sulit menegakkan kuota gender dan etnis

7. Terjadinya persaingan kurang sehat antarcalon legislatif dalam satu partai

Kelebihan sistem proporsional tertutup:

1. Memberikan kesempatan besar pada kader partai yang potensial

2. Memperkuat eksistensi partai politik

3. Biaya pemilu menjadi murah

4. Menekan potensi politik uang

5. Mempermudah dalam memenuhi kuota gender dan etnis yang dianggap minoritas

Kekurangan sistem proporsional tertutup:

1. Berpotensi menjadi kemunduran sistem demokrasi

2. Menguatkan oligarki di internal partai politik

3. Menutup kanal partisipasi publik yang lebih besar karena masyarakat tidak memilih calon legislatif

4. Berpotensi dilakukannya politik uang dalam lingkup internal ketika menentukan nomor urut calon.

(ans) 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video