Dosen Psikologi UTM Sebut Gen Z Butuh Asupan Politik
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Ahmad Fauzi
Rabu, 25 September 2024 10:18 WIB
BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Dosen Psikologi Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Naylur Rohmah, menyebut gen Z di Bangkalan membutuhkan asupan politik. Menurut dia, generasi yang dimaksud kini tengah mendominasi sebagai pemilih pada Pilkada 2024, dan berpengaruh dalam menentukan arah politik, serta pemimpin nantinya.
"Mengingat 60 persen gen Z di Bangkalan yang akan menggunakan hak pilihnya di 27 November 2024. Mereka memiliki kesadaran politik yang yang baik, walaupun mereka banyak autodidak, karena mereka lahir di era digital," ujarnya, Selasa (24/9/2024).
BACA JUGA:
Selamat! Universitas Trunojoyo Madura Raih Akreditasi Unggul, Pembukaan FK Tinggal Tunggu Waktu
Viral di Medsos, Mahasiswi di Bangkalan Dianiaya Pacarnya
Mahasiswa UTM Ajak Masyarakat Siaga Meski RUU Pilkada Dibatalkan: DPR RI dan Jokowi Bisa Bermanuver
IFO UTM Siapkan Kurikulum OBE agar Lulusan Relevan dengan Dunia Kerja
"Oleh sebab itu, remaja saat ini gampang mengakses dan menerima informasi apapun, dan men-trigger emosinya. Literasi gen Z sangat kuat, rasa ingin tahunya tinggi, dan mereka cepat mencari akurasi informasinya, lebih cepat dari generasi milenial," imbuhnya.
Naylur juga meminta kepada remaja yang saat ini duduk di bangku SMA untuk berkontribusi dalam pesta demokrasi November mendatang. Sebab, banyaknya pemilih pemula akan memberikan warna demokrasi yang berbeda di Bangkalan.
"Gen Z corong perubahan bagi perpolitikan Bangkalan, pemilu merupakan sarana agar demokrasi di Bangkalan berjalan sebagaimana mestinya. Jangan sampai apatis terhadap politik, karena peran gen Z akan menentukan arah politik bangsa dan negara, apalagi menyambut generasi emas atau satu abad Indonesia. Pemilih pemula dan pemuda Bangkalan tidak terlalu antisipatif, karena sarana informasi lebih mudah didapat di era digital," paparnya.
"Mereka perlu membangun kesadaran dan edukasi politik, serta mendapatkan dukungan dan support dari berbagai kalangan berupa asupan politik agar lebih baik. Nilai-nilai demokrasi harus ditanamkan sejak dini, yaitu sejak di bangku sekolah," pungkasnya. (uzi/mar)