Kiai Hasyim Muzadi Gagas Salat Istisqa’ Nasional Atasi Asap, Wapres Setuju | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kiai Hasyim Muzadi Gagas Salat Istisqa’ Nasional Atasi Asap, Wapres Setuju

Senin, 26 Oktober 2015 22:03 WIB

Kiai Hasyim Muzadi saat diterima Wapres Jusuf Kalla didampingi KH Habib Lutfi Bin Yahya dan Prof Dr Mudjia Rahardjo. foto: BANGSAONLINE

JAKARTA, BANGSONLINE.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menerima gagasan KHA Hasyim Muzadi yang mengusulkan salat istisqa’ (minta hujan) nasional untuk menyelesaikan kasus asap yang kini menjadi masalah nasional bahkan internasional. Usul itu disampaikan Kiai Hasyim Muzadi saat diterima Wapres di Istana Wapres, Senin (26/11/2015).

Kiai Hasyim Muzadi diterima Wapres JK dalam kapasitas sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) International Conference of Islamic Scholars (ICIS). Saat diterima Wapres JK, Kiai Hasyim Muzadi didampingi Prof Dr Mudjia Rahardjo, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang dan KH Habib Lutfi Bin Yahya, Rais Am Jam’iyyah Ahlu at-Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (Jatman).

Lalu bagaimana secara teknis salat istisqa’ itu?

“Kita kumpulkan ahli-ahli tirakat se-Indonesia (bukan sekedar tokoh Islam formal) untuk bersama-sama seluruh pejabat di Jakarta dan keluarganya bersama-sama salat istisqa’,” kata Kiai Hasyim Muzadi kepada BANGSAONLINE.com usai menghadap Wapres JK, Senin (26/11/2015).

Namun, kata Kiai Hasyim, sebelumnya kita harus berpuasa selama tiga hari. ”Setelah pulang ke daerah menjadi penganjur istisqa’ di daerahnya masing-masing,” katanya.

Menurut dia, apabila salat istisqa’ kita diterima, maka bisa menyelesaikan kasus asap. “Insyaallah hujan akan menyelesaikan asap dan api. Bencana ini bukan sekedar kejadian tapi ada unsur peringatan untuk kita semua. Alhamdulillah Wapres setuju,” katanya.

Kiai Hasyim menuturkan bahwa ia datang ke kantor Wapres JK dalam rangka konferensi Islam internasional ICIS ke-IV. Menurut dia, ICIS mengundang Wapres untuk menutup acara konferensi internasional Islam ICIS yang bakal digelar pada 23-24 Nopember di UIN Malang Jawa Timur.

"Beliau (JK) menganggap ide ini (ICIS) sangat bagus dan memang momentumnya tepat. Menurut beliau setelah dia berkunjung ke mana-mana itu kesannya adalah Islam di Indonesia adalah rukun, bisa damai," ujar Kiai Hasyim Muzadi di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Bahkan JK berpesan agar Islam di Indonesia menjadi contoh yang baik bagi negara-negara lainnya.

”Jadi ICIS akan mempelopori konsolidasi isu keagamaan global dengan frame tasawuf (sufi) dan Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja),” kata Kiai Hasyim Muzadi.

(Baca juga: Diterima Wapres, Kiai Hasyim Jelaskan Islam Ramah Konferensi ICIS di UIN Malang)

Menurut Kiai Hasyim, meski ada gejolak di beberapa wilayah, tetapi secara umum, JK mengatakan kondisi Indonesia relatif stabil. "Itu yang digelorakan. Wapres dukung sekali rencana itu," ujar Kiai Hasyim Muzadi yang pengasuh pesantren al-Hikam Malang Jawa Timur dan Depok Jawa Barat.

Rencananya konferensi Islam yang mengundang para tokoh dan intelektul muslim dari berbagai negara ini digelar di UIN di Malang, Jawa Timur. Tujuan utama pelaksanaan acara ini adalah menggelorakan isu-isu soal keislaman yang berwawasan sufisme dan paham Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja).

"Dunia sekarang sedang melihat Indonesia yang keberagamannya cukup tinggi tapi damai, dan kita beri contoh ke dunia bahwa Islam di Indonesia adalah Islam yang ramah," jelasnya.

"Tentu kita akan tunjukkan bahwa Islam itu ramah. Islam itu peaceful dan lewat forum ini duduk bersama para intelektual dan ahli tarekat. Fokus pada mendekatkan negara pada agama," kata Hasyim Muzadi yang mantan ketua umum PBNU dua periode. (ma)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video