Kesadaran Merawat Kearifan Lokal di Madura Minim
Wartawan: Rahmatullah
Senin, 08 Februari 2016 16:30 WIB
SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Kesadaran masyarakat Madura untuk menghargai dan merawat kearifan lokal dinilai masih minim. Terbukti, banyak orang tidak tahu tentang beragam kearifan lokal yang sudah ada sejak nenek moyang. Ditambah lagi kurangnya masyarakat lokal melakukan penelitan dan mendokumentasikan kearifan lokal yang ada.
Budayawan dan pemerhati kearifan lokal, Henri Nurcahyo, membenarkan bahwa secara umum masyarakat Madura memiliki kepedulian yang sedikit terhadap kearifan lokal. Hal itu bisa dilihat dari kepedulian melakukan penelitian dan dokumentasi terhadap pertunjukan seni Madura yang merupakan salah satu bentuk kearifan lokal. Nyaris bukan orang Madura yang selama ini melakukan penelitian dan dokumentasi, tapi justru orang Perancis.
BACA JUGA:
Pj Bupati Bangkalan Serahkan Bantuan Modal Usaha untuk IKM dari DBHCHT 2024
Billboard Paslon Moh Baqir-Taufadi Bertebaran Jelang Pilkada Pamekasan 2024
Deklarasikan Dukungan, Santri dan Kiai ‘Aspek’ Madura Pastikan Khofifah-Emil Tak Tertandingi
Wakil Rektor III Surokim Memotivasi Maba UTM agar Miliki Resiliansi yang Tinggi demi Kesuksesan
“Kenapa kok kita seperti enggan untuk melakukan penelitian ini? Padahal sumber dari penelitian bangsa asing itu ya memang orang sini juga,” papar Hendri saat menghadiri diskusi santai Forum BIAS di Kabupaten Sumenep, Senin (8/2).
Menurut Henri, akhir-akhir ini sebenarnya sudah mulai ada geliat merawat kearifan lokal, di antaranya dengan menggelar pertunjukan kesenian lokal. Tapi itu masih perlu ditopang dengan usaha lainnya, sehingga kearifan lokal tetap terpelihara hingga akhir zaman.
Simak berita selengkapnya ...