Banyuwangi mulai Kemarau, Tapal Kuda masih Pancaroba
Editor: rosihan c anwar
Wartawan: franciscus wawan slamet
Selasa, 06 Mei 2014 10:59 WIB
BANYUWANGI (bangsaonline) – Bencana puting beliung yang melanda kabupaten Jember Minggu, 4 Mei 2014 kemarin, membuktikan bahwa sebagian besar wilayah Tapal Kuda masih memasuki musim Pancaroba. Namun, untuk wilayah Kabupaten Banyuwangi terutama Banyuwangi wilayah Barat sudah memasuki musim kemarau.
Hal ini disampaikan prakirawan suaca pada BMKG Banyuwangi, Yustoto ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin 5 Mei 2014. Yustoto menjelaskan untuk wilayah Jember, Situbondo, Bondowoso, dan Lumajang kondisi cuaca masih memasuki musim pancaroba. Dimana di wilayah tersebut, awan hitam, hujan lebat, petir, dan angin kencang masih terjadi.
Namun menurut Yustoto, untuk wilayah Banyuwangi kondisi berbeda. Justru Banyuwangi awal bulan Mei ini sudah memasuki musim kemarau. Sedangkan untuk wilayah Tapal Kuda selain Banyuwangi, untuk musim kemarau nanti pada bulan Juni.
BACA JUGA:
Ditpolairud Polda Jatim Amankan Dua Pelaku Jual Beli Benih Lobster Ilegal di Banyuwangi
Tim BPBD Lumajang Juara Umum dalam Semarak Gelar Peralatan se-Jatim, Ini Lima Arahan BNPB
Rumah di Banyuwangi Rusak Usai Diterjang Hujan Deras dan Tertimpa Pohon
Diduga Mabuk Sopir Truk Fuso Tabrak Pagar Masjid Ikon di Banyuwangi, 3 Motor Rusak Parah
“Hal ini perlu diwaspadai untuk daerah-daerh yang masih memasuki musim pancaroba, karena kemungkinan angin puting beliung masih terjadi,” ujarnya,
Dkatakan oleh Yustoto, arah angin untuk wilayah Banyuwangi bergerak dari Timur Laut menuju ke Timur dengan kecepatan 6 hingga 36 Km/jam. Keadaan cuaca cerah berawan. Sedangkan untuk tinggi gelombang di selat Bali antara 0,3 hingga 0,8 meter. Sedangkan untuk gelombang laut di wilayah Banyuwangi Selatan berkisar antara 0,8 hingga 2 meter.
“Untuk kondisi laut di wilayah Banyuwangi Selatan masih perlu diwaspadai untuk nelayan-nelayan kapal kecil. Karena gelombang laut bisa mencapai 2 meter,” ujar Yustoto.