Kemarau Ekstrim Genjot Pendapatan Buruh Tani Garam | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kemarau Ekstrim Genjot Pendapatan Buruh Tani Garam

Editor: mustain
Wartawan: nanang ichwan
Rabu, 10 September 2014 17:05 WIB

BERKAH CUACA - Petani garam sedang memanen hasil panenan di Desa Tambak Cemandi Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. foto : nanang ichwan/BangsaOnline


"Alhamdulillah, selama 7 Bulan, mulai bulan Juni hingga Desember kami bisa menghasilkan 35 juta secara kotor. Bersihnya dengan di potong biaya kehidupan selama di sini 25 juta hingga kami kembali ke madura," ungkap, Sa'iha,39, istri Sasmito saat di ladang tambang garam yang dikelolanya, Rabu (10/9/2014) sore.


Sa'iha menceritakan jika proses pengolahan hingga menjadi garam tidak teralalu sulit. "Kita mengalirkan air mulai kadar 0 di lahan yang sudah dipetakkan, nanti diukur dengan alat pengukur kadar garam hingga 23 hrat, itu membutuhkan waktu satu minggu baru bisa dipanen," ujarnya.


Satu petak saat panen, ujar perempuan yang mengaku 15 tahun bertani garam di lokasi itu, dirinya bisa mendapatkan 100 sak garam yang sudah dikemas. "Kalo empat petak ya 400 karung setiap bulannya, kan ini sirkulasi tiap minggu gantian yang dipanennya," ujaranya.

Namun beda, saat puncak musim panas pada akhir Oktober dirinya bisa berhasil memanen garam 150 karung pada bulan tersebut. Hasil dari garam tiap 20 karung seberat 1 ton seharga 600 ribu rupiah.

Namun, dalam hal tersebut pihaknya bekerja sama dengan Bos pemilik tambak. "Jadi kalo 1 Ton seharga 600 ribu kami mendapat upah 200 ribu, yang 400 untuk bos kami, kan kita di sini hanya buruh," pungkas perempuan pada bulan Desember nanti akan meninggalkan kota udang ini.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video