Ibu-ibu Tiga Kecamatan di Mojokerto Beradu Kreasi Daur Ulang Sampah | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Ibu-ibu Tiga Kecamatan di Mojokerto Beradu Kreasi Daur Ulang Sampah

Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Yudi Eko Purnomo
Senin, 08 Oktober 2018 15:57 WIB

Peserta Boegenvile Pulorejo yang berdandan ala hula-hula ketika mendedikasikan karya indahnya dalam lomba produk daur ulang. foto: yudi eko purnomo/ bangsaonline

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Belasan kelompok ibu dari tiga kecamatan di Kota Mojokerto beradu kreasi dalam event Lomba Cipta Kreativitas Seni Daur Ulang Sampah di Pendopo Graha Praja Wijaya, Pemkot setempat, Senin (8/10). 

Persaingan yang ketat antarkelompok mewarnai acara yang digagas Bagian Pemerintahan Setdakot Mojokerto itu. "Lihat, sejak pagi tadi kami sudah berhasil membuat empat aksesoris berbahan dasar koran bekas. Mulai dari rak serbaguna, tempat bumbu dan vas bunga," cetus Su'udah dan Eka S, dari PKK Boegenvile Pulorejo.

Tim ini tampak paling kompak. Ketika mengkreasikan karyanya mereka mengenakan atribut lengkap dengan dipandu ornamen dari koran bekas yang dibentuk bak pakaian ala hula-hula.

Di tim lain, seorang kelompok ibu dari Empunala membuat dompet imut berbahan dasar kain perca. Bahkan untuk itu ibu ini rela membawa mesin jahit portable.

Sementara itu, direktur Bank Sampah Induk (BSI) Kota Mojokerto, Riani mengutarakan sejumlah pakem untuk acara menyambut Hari jadi Pemprov Jatim ke-73. "Yang penting, 80 persen bahan baku dari sampah, 20 persen dari bahan baku tambahan. Yang penting dasar penilaian nilai ekonomis tinggi," katanya di sela kesibukannya menjuri bersama Dekranasda.

Riani memuji hasil kreasi ibu-ibu ini. "Kreativitasnya bagus. Banyak inovasi di luar apa yang saya ajarkan. Banyak yang bagus, mereka juga menggunakan tampar bekas sebagai bahan dasarnya juga," imbuhnya.

Ia berharap hasil bagus ini ditangkap pemkot setempat. "Hasil daur ulang seperti kapal pinisi mereka tak kalah bagus dengan kapal pinisi karya maestro Mojokerto yang telah menjadi ikon Kota. Selama ini, perhatian pemerintah hanya sebatas pengelolaan dan pameran. Kami berharap, pemerintah harus ikut beli juga lah karya mereka ini," katanya.

Ia ingin ruangan galeri yang mendistribusikan produk daur ulang, seperti di TPA. "Di sana kan banyak pengunjung. Di sana hanya contoh saja. Tak ada untuk jualan. Minimal jadi oleh-oleh untuk tamu daerah. Sehingga produknya jalan," tandasnya.

Soal harapan dari BSI ini, Sekdakot Mojokerto Harlistyati didampingi Ketua Dekranasda Ninis Triaswati dan Plt. Kabag Pemerintahan Ani Wijaya menyatakan kesepahamannya.

"Silakan dibuat pokoknya nggak ngisin-ngisini. Dari sini nanti kita lihat, diseleksi. Kalau bagus nanti kita pamerkan minimal di Kota Mojokerto dulu, dan harus ada identitas Mojokerto," katanya.

Dia mengapresiasi produk warganya. "Bagus, dan dapat menumbuhkan kreatifitas masyarakat Mojokerto. Menambah pendapatan keluarga. Pemerintah mengapresiasi mereka. Cinderamata ada seleksi dari Dekranasda," pungkasnya. (yep/dur) 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video