Edi Gunarso, Pengabdian Seorang Guru Daerah Terpencil di Madiun
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Hendro Utomo
Kamis, 14 Maret 2019 18:06 WIB
MADIUN, BANGSAONLINE.com - Begitu banyak perjuangan seorang guru demi mencerdasan anak bangsa. Dengan penuh kesabaran, mereka mengajar untuk mempersiapkan calon penerus bangsa. Tak sedikit dari mereka yang dalam mengabdikan diri mendidik anak bangsa, sampai mengeluarkan dana pribadinya.
Salah satunya yakni, Edi Gunarso (55), yang berdomisili di Maospati Magetan. Dia bekerja mengajar di SDN Kare 7, Kabupaten Madiun.
BACA JUGA:
Dirut KAI Resmikan Monumen Loko Uap C1140 di Stasiun Kediri, Dalam Rangka HUT PT KAI ke-79
Libur Panjang Maulid Nabi, KAI Daop 7 Catat Okupansi Penumpang KA Melonjak 122 Persen
Tingkatkan Layanan, PT KAI Daop 7 Madiun Mulai Penataan Stasiun Kediri
Demi Lingkungan Sehat, Pemdes Sirapan Madiun Bangun 50 Unit Jamban untuk Warga
Kepada BANGSAONLINE.com, Gunarso menceritakan sejarah pengabdiannya dimulai sejak tahun 1986. Awal diangkat menjadi seorang guru, Edi tidak diberi pinjaman bank untuk membeli sebuah sepeda motor. Akibatnya, ia harus berjalan kaki ke lokasi tugas selama lebih dari tiga jam dengan medan yang terjal dan berjurang.
SD Negeri Kare 7 yang berlokasi di daerah perkebunan kopi Kandangan, Dusun Jeladri, Desa Kare, Kecamatan Kare ini hanya memiliki total 6 murid, 3 murid kelas 3 dan 3 murid kelas 4. Ditambah mengajar 1 siswa PAUD.
“Saya mengajar 6 murid itu tidak di sini (ruang kelas SD Kare 7), tapi harus berjalan lagi sekitar 5 kilometer ke atas untuk menemui mereka. Di pagi hari jam 8, saya ngajar dulu yang PAUD. Ini anak cerdas dan gampang nyantol sehingga saya senang meskipun hanya satu anak,” terang Gunarso.