Golput Dalam Pemilu di Indonesia | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Golput Dalam Pemilu di Indonesia

Editor: Redaksi
Jumat, 19 April 2019 21:53 WIB

Yogi Indra Pratama

Pada tahun ini, tahun 2019 Indonesia kembali menggelar hajatan pesta demokrasi yang dilaksanakan pada tanggal 17 April kemarin. Pemilu tahun ini merupakan Pemilu pertama yang serentak dilaksanakan bersamaan antara pemilihan legislatif dengan pemilihan presiden.

Lantas, dari berbagai pelaksanaan Pemilu di Indonesia sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 1955 sampai dengan 2019 ini, apakah masyarakat mempunyai kesadaran untuk terus aktif berpartisipasi pada setiap momentum 5 (Lima) tahunan tersebut?

Jawabannya tidak. Ini dapat terlihat pada data yang dirilis oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada hari Kamis 18 April 2019 yang mana Golput untuk Pilpres 19,27% dan untuk Pileg 30,05%. Padahal setiap pelaksanaan pemilu mempunyai konstelasi politik yang berbeda meskipun calonnya hampir sama. Seperti kita ketahui, pemilihan legislatif dan pemilihan presiden yang biasanya dilaksanakan berbeda tentu mempunyai tingkat partisipasi atau angka golput yang berbeda pula. Ketimpangan golput di tahun ini dikarenakan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden menjadi satu sehingga banyak masyarakat tidak mengetahui calon legislatifnya. Ini dikarenakan pemilihan calon legistatif kalah popularitas dengan pemilihan presiden.

Pelaksanaan Pemilu secara serentak pada tahun ini masih menunggu data resmi yang dikeluarkan oleh KPU RI. Kita akan menunggu apakah tingkat golput yang muncul mampu menurun dari Pemilu sebelumnya, ataukah meningkat dari Pemilu sebelumnya.

Dengan adanya angka golput ini yang besar ini, besar harapan kita angka golput terus ditekan menjadi lebih kecil dengan memberikan pendidikan pemilu kepada masyarakat akan pentingnya menggunakan hak suaranya pada setiap pesta demokrasi. Karena suksesnya Pemilu dan jalannya pemerintahan bagi yang terpilih menjadi pemimpin menjadi tanggung jawab bersama setiap individu mengawal dari proses pemilu hingga berjalannya pemerintahan di negara ini.

Dengan melihat kondisi sekarang, ini menjadi pekerjaan kita bersama dengan mencoba memberikan penyadaran kepada masyarakat agar nantinya kedepan angka golput ini dapat berkurang.

*Yogi Indra Pratama, Alumni GMNI dan Peneliti di Projeksi Indonesia

 

 Tag:   Opini

Berita Terkait

Bangsaonline Video