Kaskoarmada II Saksikan Uji Coba Drone Autopilot
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Devi Fitri
Sabtu, 17 Agustus 2019 01:18 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kepala Staf Koarmada (Kaskoarmada) II Laksma TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E.,M.M. bersama Asisten Logistik (Aslog) Koarmada II Kolonel Laut (T) I Wayan Maradana, S.T., menyaksikan secara langsung Uji Coba Sistem Autopilot pada Aerial Target Drone Ghora – 01 di Lapangan Ambalat, Markas Koarmada II, Jumat (16/08).
Dalam uji coba tersebut, sang inovator Kapten Laut (E) Dhaesa Pramana, S.T. yang kesehariannya berdinas di KRI Raden Eddy Martadinata- 331 menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk berpartisipasi dalam Lomba Kreativitas Prajurit dan PNS TNI tahun 2019 sub bidang Cipta Karya Teknologi Aspek Alutsista di Jakarta.
BACA JUGA:
Bupati Dhito Fasilitasi Kepemilikan Drone Bagi Petani Milenial
OTT Mulai dilakukan dengan Drone untuk Penanganan Sampah DKI Jakarta
Pembunuhan Al-Zawahiri dan Istri Potong Penis Suami, Disambung Lagi, Perkasa, Jadi Aktor Porno
Petrokmia Gresik Sukses Uji Coba Pemupukan Tanaman Padi dengan Drone
Dhaesa sapaan karibnya, juga menjelaskan bahwa Aerial Target Drone Ghora Vira - 01 memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah sebagai sasaran latih bagi personel KRI Kelas Perusak Kawal Rudal (PKR) dengan teknologi SIGMA 10514 seperti KRI Raden Eddy Martadinata – 331, dan KRI I Gusti Ngurah Rai – 332. Selain itu juga sebagai sarana uji bagi material Sewaco di bidang Pertahanan Udara seperti Radar Udara, Fire Control, dan Senjata.
“Manfaat lain yang tidak kalah penting ialah Aerial Target Drone ini dapat menjadi metode tahap awal menuju kemandirian alutsista,“ terangnya.
Lebih lanjut menurut Dhaesa- panggilan akrabnya, produk yang nantinya akan diberi nama “Aerial Target Drone GHORA VIRA – 01” memiiki beberapa keunggulan, diantaranya produk ini menggunakan 70% komponen lokal, sehingga biaya pembuatannya bisa bersaing dengan produk kompetitor.
“Bahkan material utamanya berupa limbah foam bekas yang sangat mudah didapatkan. Begitu halnya dalam pengoperasian yang juga tidak sulit sehingga memungkinkan para prajurit KRI dapat mengoperasikan maupun menerbangkannya dengan cara dilempar (Hand Launch) saja“ terang Dhaesa.