Atasi Banjir Luapan Kali Lamong, Khofifah Sebut Pembuatan Tanggul Solusi Jangka Panjang
Editor: MA
Rabu, 08 Januari 2020 21:22 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com-Pulang dari ibadah umroh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa langsung bekerja. Ia meninjau langsung daerah terdampak banjir luapan Kali Lamong di Kab. Mojokerto dan Kab. Gresik, pada Rabu (8/1) sore.
Menurut dia, pembuatan tanggul bisa menjadi salah satu solusi alternatif jangka panjang untuk mengatasi banjir akibat luapan Kali Lamong. Menurutnya, dengan pembangunan tanggul di hulu Kali Lamong maka daya tampung airnya akan semakin besar. Sehingga, efeknya kebeberapa daerah terdampak seperti di Mojokerto, Gresik ataupun Lamongan bisa dikurangi.
BACA JUGA:
Hajat Nikahkan Putra Ketiganya, Khofifah Ziarah Makam Suami dan Gelar Santunan Yatim
Hadiri HUT Pepabri ke-65, Khofifah Berterima Kasih atas Sinergi Membangun Jatim
Mohon Doa Restu Maju Pilgub Jatim 2024, Khofifah Ajak Muslimat NU Jember Perbanyak Sedekah
Khofifah Ajak Nahdliyin Implementasikan Qanun Asasi NU saat Harlah Muslimat ke-78 di Kota Batu
"Ketika intensitas hujan tinggi di Kali Lamong sekitar 2 jam saja, maka air akan meluap ke beberapa daerah lainnya. Karenanya, harus ada solusi strategis jangka panjang salah satunya dengan membuat tanggul di Kali Lamong," ungkap Gubernur Jatim yang akrab disapa Khofifah ini saat meninjau langsung daerah terdampak banjir luapan Kali Lamong di Kab. Mojokerto dan Kab. Gresik, pada Rabu (8/1) sore.
Daerah pertama yang pertama ditinjau oleh Gubernur Khofifah yaitu Desa Banyulegi, Kec. Dawarblandong, Kab. Mojokerto dengan didampingi oleh Plt. Bupati Mojokerto, dan Forkopimda Kab. Mojokerto. Kemudian dilanjutkan peninjauan ke Desa Guranganyar, Kec. Cerme, Kab. Gresik didampingi oleh Bupati Gresik, dan forkopimda Gresik.
Menurut Khofifah, pembuatan tanggul di Kali Lamong akan lebih efektif dibandingkan dengan melakukan pengerukan. Terlebih lagi, sedimentasi di area Kali Lamong relatif cepat. Sehingga jika hanya dengan pengerukan maka dalam waktu sekitar 5 tahun lagi kemungkinan harus dilakukan pengerukan ulang.
"Kalau hanya dengan pengerukan, untuk Kali Lamong kemungkinan sedimentasinya akan relatif cepat kembali sehingga harus dikeruk lagi. Terlebih, area yang harus dikeruk di Kali Lamong juga lumayan panjang," urai orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.