Borong 176 Mobil Baru dan Mewah, Desa di Tuban Mendadak Jadi Kampung Miliarder
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Gunawan Wihandono
Rabu, 17 Februari 2021 22:14 WIB
Kepala Desa Sumurgeneng, Gianto mengatakan, total terdapat 840 Kepala Keluarga (KK) di desa yang dipimpinnya. Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 225 warganya yang mendadak menjadi miliarder dan memborong mobil secara serentak setelah mendapat ganti rugi lahan dari Pertamina.
"Tanah mereka dibeli dengan harga Rp 600 ribu per meter sampai Rp 800 ribu rupiah per meternya, paling banyak ada yang mendapat sebanyak Rp 26 miliar," ujar Gianto di rumahnya, Rabu (17/2).
Menurut Gianto, selain membeli mobil, warga juga membeli tanah lagi sebagai investasi jangka panjang. Selebihnya uang tersebut dipergunakan untuk merenovasi rumahnya.
"Banyak juga yang menggunakan uang itu untuk merehab tempat tinggalnya," imbuh kades muda ini.
Dikonfirmasi terpisah, Presiden Direktur PT PRPP, Kadek Ambhara Jaya mengatakan, apa yang dilakukan oleh masyarakat sekitar tersebut merupakan hal yang wajar. Sebab, mereka juga ingin menikmati hasil penjualan tanah untuk beli mobil, beli tanah, dan lain sebagainya.
"Saya berpesan agar masyarakat Desa Sumurgeneng lebih memanfaatkan yang ada. Jangan sampai dihabiskan secara langsung tanpa berinvestasi jangka panjang, bisa juga di buat modal usaha," ucap Kadek.
Sekedar informasi, sebesar Rp 225 triliun telah disiapkan untuk pembangunan kilang minyak PT. Pertamina-Rosneft di Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban. Lahan yang dibutuhkan seluas 841 hektare. Masing-masing 341 hektare milik KLHK, 109 hektare lahan Perhutani, dan 384 hektare milik warga di tiga desa. Yakni Desa Wadung, Desa Sumurgeneng, dan Desa Kaliuntu. (gun/ian)