Tokoh Golkar Fahmi Idris Dukung Rizal Ramli Jadi Capres 2024, Ini Alasannya
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: M Didi Rosadi
Sabtu, 06 November 2021 10:23 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Bila dua tokoh pergerakan mahasiswa saling bertemu, ternyata yang dibicarakan tak lepas dari persoalan kebangsaan. Itulah yang terjadi saat tokoh pergerakan mahasiswa Angkatan 1966 yang juga tokoh penting Partai Golkar Fahmi Idris bertemu dengan tokoh pergerakan mahasiswa Angkatan 1978, Dr Rizal Ramli.
Dalam silaturrahim di kediaman Rizal Ramli, Jumat (5/11/2021) itu, Fahmi Idris menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi bangsa saat ini. Khususnya berkaitan dengan kepemimpinan nasional. Fahmi Idris yang merupakan anggota Dewan Pembina Partai Golkar menekankan, sudah saatnya Indonesia dipimpin oleh orang pintar yang memiliki integritas.
BACA JUGA:
45 Anggota DPRD Trenggalek 2024-2029 Resmi Dilantik, Bupati Ucapkan Selamat dan Apresiasi
Gunakan Baju Perjuangan, Ony-Antok Berangkat Daftar Pilbup ke KPU Ngawi
Pelantikan Anggota DPRD Kota Madiun Periode 2024-2029, Ada 13 Orang Baru
50 Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029 Resmi Dilantik
Syarat lainnya selain pintar dan mempunyai integritas, figur tersebut menurut Fahmi Idris, juga harus memahami persoalan bangsa dan harus mampu bekerja untuk menjadikan Indonesia lebih baik. Mengenai siapa figur yang memenuhi kriteria yang dimaksudkannya itu, secara lugas Fahmi Idris menandaskan:
“Saya secara pribadi sejak lama mendukung Rizal Ramli untuk menjadi calon presiden,” tegas mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini dalam keterangan tertulis.
Penegasan dukungan Fahmi Idris kepada Rizal Ramli untuk memimpin negeri ini disampaikannya dalam kapasitas sebagai pribadi. Karena sebagai tokoh Golkar dirinya terikat oleh aturan partai.
Hal lain yang disinggung Fahmi Idris berkaitan dengan masalah figur calon presiden ialah hendaknya figur calon presiden jangan dibentur-benturkan dengan persoalan-persoalan yang bersifat primordialistik, seperti Jawa atau non-Jawa.
Esensi yang terpenting adalah negeri ini sudah 76 tahun mengenyam kemerdekaan, jangan lagi dipimpin oleh pemimpin yang tidak cerdas dan yang tidak mampu memajukan Indonesia. (mdr/ns)