Menurutnya, lomba rias pengantin juga perlu mendapat perhatian dari pemerintah daerah melalui dinas pariwisata maupun dinas pendidikan. Ia menilai tata rias busana harus dilestarikan dan dikenalkan kepada anak-anak generasi muda.
"Kita pimpinan DPRD Kabupaten Gresik sangat mendukung kegiatan lomba rias pengantin dan fashion kostum karnival. Sebab, kegiatan ini dalam rangka melestarikan tradisi dan mengenalkan budaya kepada generasi muda Indonesia," tutupnya.
Sementara itu, Ketua DPC HARPI Melati Kabupaten Gresik, Nurul Fajriah, mengatakan lomba rias ini diikuti peserta dari seluruh kecamatan di Kabupaten Gresik. Harapannya, peserta dapat menyamakan tata cara busana pengantin khas Gresik untuk melestarikan adat dan budaya.
"Ke depan para perias tetap semangat untuk mendaptkan pundi-pundi uang," ucapnya.
Adapun riasan pengantin yang ditampilkan dalam event itu antara lain ala Giri Kedaton, rias pengantin Yogyakarta, dan lainnya.
Setelah lomba tata rias pengantin selesai, peserta mengikuti lomba fashion show. Acara itu untuk memfasilitasi anak-anak yang hobi fashion.
"Dengan kegiatan ini, anak-anak yang mempunyai hobi fashion dapat tersalurkan. Dan kita, bisa mengarahkan anak-anak dalam busana dan adat Jawa," katanya.
Sekadar diketahui, selain Nur Saidah, lomba rias pengantin muslim dan lomba fashion kostum karnival itu juga mendapat perhatian dan dukungan dari Ketua Fraksi PKB M. Sahrul Munir. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News