SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Para penyelenggara pesta demokrasi tengah melakukan berbagai persiapan. Kondusivitas diharapkan tetap terjaga demi berlangsungnya pemilihan umum yang jujur, adil dan aman.
Direktur Center for Participatory Development (Cepad) Indonesia, Kasmuin, mengatakan bahwa kondusivitas keamanan jelang Pemilu 2024 harus dilakukan. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan tidak mudah mempercayai berita maupun informasi yang menimbulkan onar.
BACA JUGA:
- Panwascam Sidoarjo Teken MoU Wujudkan Pilkada Damai dengan Berbagai Organisasi
- Mantan Bendahara Maju Sebagai Calon Ketua DPD REI Jatim, Klaim Didukung 9 Komisariat
- Sidang Kasus Pemotongan Insentif ASN Sidoarjo: Jaksa Tolak Pledoi Siskawati
- Umsida Ajak Jurnalis, KPU, Bawaslu dan Pengamat Diskusi Dampak Politik Identitas di Pemilu
“Terutama untuk pengamat politik yang seharusnya memberikan wawasan ke masyarakat jutsru jangan membuat komentar yang membuat situasi tambah panas,” ujarnya, Senin (14/11/2022).
Ia memberi contoh, salah satu pengamat politik Baihaqi yang berkomentar tentang dugaan adanya pertemuan Panwascam Kabupaten Sidoarjo dengan salah satu anggota DPR RI.
"Komentarnya sangat menggelikan, karena narasumber yang berkomentar di berita itu tidak menyebut jelas siapa anggota DPR RI yang dimaksud. Sedangkan yang membahayakan, komentarnya itu bisa menyulut situasi panas di Sidoarjo," kata Kasmuin.
Ia menambahkan, gawe politik masih agak jauh menuju Pemilu 2024 dan Panwascam baru saja dilantik. Pengamat politik diharapkan tidak membuat pernyataan yang bisa memperkeruh kondisi politik di Kota Delta.
“Ini membahayakan sekali, karena bisa menyulut situasi yang tidak kondusif," jelasnya.