Sejarah Pemilu Perdana Tahun 1955 pada Masa Demokrasi Liberal di Indonesia

Sejarah Pemilu Perdana Tahun 1955 pada Masa Demokrasi Liberal di Indonesia Sejarah Pemilu Perdana Tahun 1955 Pada Masa Demokrasi Liberal di Indonesia. Foto: Ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemilihan umum (pemilu) yang pertama terjadi di Indonesia dilaksanakan tahun 1955. Pemilu tersebut dilaksanakan pada masa tepatnya .

Pemilu tahun 1955 sudah direncanakan sejak masa kabinet pertama dimasa yaitu Kabinet Natsir tahun 1950. Namun dikarenakan belum stabilnya politik di Indonesia maka baru terlaksana tahun 1955.

Tertulis dalam buku A History of Modern Indonesia since 1200 karya MC Ricklefs, berdasarkan UU No 7 Tahun 1953 pemilu dilaksanakan dalam rangka memilih Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Konstituante. Konstituante merupakan lembaga yang mempunyai wewenang dan tugas untuk melakukan perubahan terhadap konstitusi negara.

Sistem yang digunakan dalam pemilu 1955 ialah perwakilan proporsional, artinya setiap daerah pemilih akan mendapatkan jumlah kursi atas dasar jumlah penduduknya. Dalam hal ini wilayah Indonesia dibagi dalam 16 daerah pemilihan. Namun, pada akhirnya hanya 15 daerah dikarenakan Irian Barat gagal melaksanakan pemilu. Kala itu Irian Barat masih dikuasai oleh pemerintah Belanda.

Adapun yaitu:

1. Belum adanya undang-undang pemilu yang mengatur tentang pelaksanaan pemilu. UU pemilu baru disahkan tanggal 4 April 1953.

2. Revolusi fisik atau perang kemerdekaan, menuntut seluruh potensi bangsa memfokuskan diri pada usaha mempertahankan kemerdekaan

3. Konflik internal, baik dalam lembaga politik maupun pemerintah cukup menguras energi dan perhatian

Pada pemilu 1955 ini terdapat 260 jumlah kursi DPR yang diperebutkan dan 520 kursi Konstituante. Ditambah 14 wakil golongan minoritas yang diangkat oleh pemerintah.

Dilansir dari situs Komisi Pemilihan Umum (KPU), hasil pemilu 1955 terbagi menjadi dua tahap, yaitu:

1. Hasil pemilu tahap I

Pemilu tahap 1 tahun 1955 diikuti oleh 172 kontestan, namun hanya 28 kontestan yang berhasil memperoleh kursi.

Adapun 4 partai besar yang menjadi pemenang pemilu tahap 1 yaitu PNI (22,3%), Masyumi (20,9%), NU (18,4%), PKI (15,4%).

Selain itu, diangkat 6 anggota parlemen mewakili Tionghoa dan 6 mewakili Eropa. Sehingag total anggota DPR sebanyak 272 orang.

2. Hasil pemilu tahap II

Pemilu tahap 2 memilih konstituante. Jumlah kursi anggota konstituante sebanyak 520, namun dikarenakan Irian Barat tidak melakukan pemilu maka jatah kursi dikurangi 6 sehingga menjadi 514 kursi.

Hasil pemilihan anggota Konstituante ialah PNI, NU, PKI memiliki dukungan yang tinggi, sedangkan Masyumi mendapatkan suara yang rendah dibandingkan pemilu tahap I.

(ans) 

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO