GRESIK, BANGSAONLINE.com - Petrokimia Gresik menandatangani MoU Closed Loop Agribisnis Hortikultura. Program yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian itu untuk kesejahteraan petani di Jawa Timur dengan lokasi pertama bertempat di desa binaan program Tameng atau Tawangargo Smart-Eco Farming Village.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik, Robby Setiabudi Madjid, bersama Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kemenko Perekonomian, Yuli Sri Wilanti, di Balai Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
BACA JUGA:
- PPPI Gelar Deklarasi, Ini Pesan Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik
- Petrokimia Gresik Dukung Kemajuan Pertanian di Timor Leste
- Milenial Petrokimia Gresik Kampanyekan Pemupukan Berimbang di Sentra Tani Bawang Putih Tawangmangu
- Petrokimia Gresik Sabet 4 Penghargaan di Indonesia Marketing Festival 2024
Robby menyampaikan, closed loop merupakan bentuk kolaborasi multi-stakeholder yang bertujuan untuk memperkuat rantai pasok dari hulu ke hilir, sehingga kesejahteraan petani dapat lebih ditingkatkan. Forum ini menjembatani petani hortikultura mulai dari penyediaan bibit berkualitas, agro input, sarana, modal hingga offtaker.
"Closed loop ini selaras dengan program Makmur yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN Republik Indonesia maupun program Agrosolution yang dijalankan Pupuk Indonesia. Kami sangat mengapresiasi, dengan adanya closed loop ini Petrokimia Gresik bisa berkontribusi dan memberikan manfaat layanan maupun produk berkualitas lebih banyak lagi bagi petani," ucapnya di Gresik, Jumat (6/9/2024).
Dikatakan olehnya, Petrokimia Gresik merasa bangga dapat berpartisipasi dalam program kemitraan ini. Inisiatif ini bukan hanya langkah maju dalam membangun ekosistem pertanian yang berkelanjutan, tetapi juga wujud nyata komitmen perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Di Jawa Timur, kata Robby, peluncuran program closed loop ini dilakukan di area community development (comdev) Tameng yang merupakan kawasan binaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Petrokimia Gresik.
Ia menyebut, program Tameng bertujuan untuk mewujudkan sustainable agriculture dengan peningkatan kapasitas SDM pertanian, adaptasi perubahan iklim dan intensifikasi untuk mencapai ketahanan pangan. Program ini penting mengingat salah satu kendala utama petani adalah perubahan iklim.
"Dalam konsep ini, Petrokimia Gresik berupaya mengajak para petani untuk menerapkan teknik climate smart agriculture yang tidak hanya menjaga keberlanjutan pertanian tetapi juga meningkatkan pendapatan petani," ucapnya.
Pada pembinaan Tameng, Petrokimia Gresik juga mengimplementasikan Smart Precision Farming sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Petrokimia Gresik mendorong regenerasi petani dengan membuat iklim tani yang lebih modern.
Klik Berita Selanjutnya