Memancing Nila, Temuan Terbaru Esen Lendir Ikan

Memancing Nila, Temuan Terbaru Esen Lendir Ikan nila ukuran jumbo.... wow! foto:repro budi-dayaikan.com

KECENDERUNGAN, ketika pemancing behasil strike nila, maka untuk selanjutnya dia akan strike lagi dan lagi.

Kenapa? Tentu umpan yang dipakai cocok dengan selera ikan nila di spot itu.

Tetapi, ada temuan baru dari para pemancing nila. Yaitu yang mereka namakan dengan esen lendir ikan nila. Apa itu?

Yaitu, lendir yang keluar dari pori-pori sisik ikan nila. Lendir ini, jika dibiarkan dalam udara, akan berbau amis. Lendir ini yang digunakan untuk esen.

Logika mereka seperti ini, ikan nila hidup secara koloni. Mereka selalu hidup bergerombol dengan satu pemimpin berada di depan. Ketika pemimpin berpindah tempat, maka semua mengekor di belakangnya.

Padahal, ikan nila bereaksi, termasuk memakan umpan, bukan karena penglihatan, tetapi karena penciuman atau aroma. Bisa jadi, sang pemimpin atau anggota koloni berkomunikasi dengan saling menyemburkan lendir dari tubuh mereka, sebagai tanda keberadaan mereka.

Di sisi lain, saat pemancing strike, tentu dia memegang ikan tangkapan, untuk melepas mata pancing. Nah, tangan yang memegang ikan tadi, pasti terkena lendir. Secara tak sengaja, tangan berlendir itu pula digunakan untuk memasang umpan baru. Maka, umpan baru mempunyai aroma lendir ikan nila tangkapan tadi.

Umumnya, ketika pemancing strike nila ukuran babon, maka untuk selanjutnya dia cenderung mendapat ikan nila yang ukuran babon juga. Sebaliknya,ketika dia mendapat nila kecil, kecenderungan sesudahnya dia dapat nila kecil.

Bisa jadi memang karena umpan. Yang kedua, karena lendir itu untuk media komunikasi. Ikan babon tentu saja berkomunikasi dengan yang selevel, ikan kecil berkomunikasi dengan ikan kecil juga.

Maka, ada baiknya, ketika Anda memancing, dan dapat ikan nila babon, elus-elus tubuh ikan itu dengan telapak tangan kiri Anda. Maka, lambat laun, telapak tangan anda dipenuhi lendir ikan tangkapan. Masukkan lendir itu ke wadah lumut, atau ambil beberapa cacing lalu usap-usapkan di tangan anda. Atau bahkan, secara lembut oleskan kroto-kroto di tangan Anda. Atau cuci tangan anda di tempat udang rebon.

Jika belum dapat ikan, pinjam ikan tangkapan milik pemancing di dekat Anda, ambil lendirnya dengan cara yang sudah disebut.

Sumber: HARIAN BANGSA edisi 27 Mei 2014

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO