SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kondisi tanggul lumpur di Desa Ketapang titik P71 membutuhkan perbaikan. Pasalnya, dinding penahan lumpur jebol. Hasilnya, air dari dalam tanggul pun mengalir keluar. Agar tidak menggenangi jalan, Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) mengalirkan air menuju drainase.
Salah satu warga, Solik menjelaskan, tanggul di Ketapang sudah retak sejak satu bulan lalu. Awalnya, air yang mengalir tidak deras. Karena rekahan masih kecil, PPLS pun segera menutup lubang tersebut.
BACA JUGA:
- 17 Tahun Lumpur Lapindo, Korban Berharap Ada Bacapres yang Komitmen Membantu
- Berencana Bangun Pondok, Wakaf Tanah Keluarga Bakrie di Sidoarjo Ternyata Bermasalah
- Mengandung Logam Tanah Jarang, Begini Harapan Korban Lumpur Lapindo
- Sudah Siapkan Sembilan Program, Menteri KKP Setujui Pengembangan Pulau Lusi
Namun, tepatnya seminggu yang lalu, tanggul kembali retak. Kali ini, ukuran lubang semakin besar. Alhasil, air yang mengalir semakin deras.
Dia menjelaskan, petugas PPLS segera memasang penahan. Yakni sak berisi pasir. Sak itu ditata di depan lubang. Berjajar mengarah ke drainase. Tujuanya, menahan air agar tidak meluber ke rel kereta api dan menggenangi jalan raya porong.
Menurut Solik, warga sekitar khawatir. Pasalnya, gerusan air itu semakin lama membuat air di dalam tanggul berkurang. "Nah, jika terus berkurang, tanggul berpotensi ambles. Kami minta segera diperkuat," cetusnya.