Cegah Sebaran Covid-19, Bupati Gus Yani Ajak Kades Perkuat PPKM Mikro

Cegah Sebaran Covid-19, Bupati Gus Yani Ajak Kades Perkuat PPKM Mikro Bupati Gus Yani saat memberikan arahan kepada kades untuk memperkuat PPKM mikro. (foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE)

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) mengajak seluruh kepala desa (kades) untuk memperkuat PPKM mikro dengan lebih mengefektifkan para ketua RT dan RW. Ajakan bupati ini disampaikan kepada seluruh kades dan lurah se-Kabupaten Gresik saat rapat koordinasi pelaksanaan dan evaluasi PPKM mikro di halaman parkir belakang Kantor Bupati Gresik, Rabu (28/4/2021).

Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah (Bu Min) serta seluruh anggota Forkopimda Gresik dan para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Gresik hadir dalam kegiatan tersebut.

Kebijakan ini juga sebagai tindak lanjut atas adendum Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 yang diteken oleh Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo pada 21 April 2021 lalu, terkait peniadaan mudik lebaran Hari Raya Idulfitri 1442 H tahun 2021.

Pada kesempatan itu, bupati menekankan kepada para kades untuk meningkatkan peran serta RT dan RW dalam melaksanakan PPKM di tingkat desa. Dia memerintahkan agar menggunakan sebagian dana desa (DD) untuk kegiatan penanggulangan Covid-19.

"Tidak mungkin kita mengerahkan RT dan RW untuk kegiatan PPKM mikro ini kalau dana desa tidak mendanai. Silakan beli masker, hand sanitizer, disinfektan, bahkan pulsa untuk ketua RT dan RW untuk kebutuhan koordinasi," kata bupati.

Bupati menuturkan, penitikberatan peran RT RW ini sangat penting. Sebab, yang paling tahu tentang warga adalah RT dan RW. Mereka lebih tahu warga yang pulang mudik dan warga yang menjadi pekerja migran.

"Bagaimana dia mau melaporkan ke pemerintah desa kalau tidak diberi pulsa? Silakan para kepala desa dan camat berinovasi, bagaimana Covid-19 itu bisa tertanggulangi, tapi pertumbuhan ekonomi di desa harus jalan," pesannya.

Adapun tentang pengamanan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mudik ke Gresik, bupati mengatakan sudah dilakukan secara ketat sejak kedatangan di bandara oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

"Sejak dari bandara, PMI ini langsung dikarantina selama 2 hari. Kalaupun sakit mereka langsung dirujuk di rumah sakit. Bila sehat, maka diserahkan kepada pemkot dan pemkab. Untuk PMI asal Gresik langsung diarahkan ke ruang isolasi di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) selama 3 hari. Yang perlu kita perhatikan PMI yang tidak melalui bandara. Ini hanya RT RW yang harus melapor ke kades atau camat," ujar bupati kembali mengingatkan.

Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto mengaku sudah memerintahkan petugas yang ada di tingkat polsek agar tidak mengendorkan PPKM. Permintaan yang sama juga disampaikan kepada seluruh kades yang hadir.

Senada, Dandim 0817/Gresik Letkol Taufik Ismail juga mengaku telah memerintahkan danramil dan babinsa untuk membantu tracing dan melaporkan PMI yang mudik.

Pada kesempatan yang sama, Kajari Gresik Heru Winoto berpesan agar kades mempergunakan sebagian dana desa untuk kegiatan penanggulangan Covid-19. "Jangan takut, kalau ada yang menakut-nakuti dan mengancam tentang penggunaan dana desa (DD) untuk Covid-19 laporkan ke kami," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Gresik Syaifuddin Ghozali menyampaikan, progres kasus Covid-19 di Gresik yang melandai dalam 3 bulan terakhir. Saat ini Kabupaten Gresik masuk di zona oranye, bahkan sempat ada di zona kuning pada minggu sebelumnya.

Menurutnya, yang perlu diperhatikan adalah kepulangan PMI dari luar negeri yang sejak Januari sampai April 2021 mencapai 300 orang lebih. Khusus bulan April saja, PMI dari luar negeri yang mudik mencapai 193 orang.

"Meski tes PCR saat pulang negatif, tapi beberapa saat setelah di desanya ada yang positif dan sempat menularkan kepada yang lain," tukasnya. (hud/zar)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO