Menurutnya, tak mudah untuk membatasi pengunjung yang masuk, layaknya di obyek wisata. "Obyek wisata bisa membatasi pengunjung dengan loket masuk, tapi kalau taman kota banyak pintu masuknya," jelasnya.
Karena itu, dinas lingkungan hidup saat ini sedang menyusun landasan pertimbangan, sebagai acuan untuk pembukaan taman kota. Bagaimana pun pembukaan fasilitas publik diharapkan bisa menopang geliat ekonomi masyarakat sekitar Nganjuk.
Sementara, Polisi Taman (Poltam) TPW Nganjuk, Ari Iswahyudi, mengaku tetap siaga melakukan patroli agar TPW tidak didatangi para pengunjung. Ia mengungkapkan, penjaga TPW berjumlah 20 orang.
"Saya juga ingin TPW dibuka kembali agar taman bisa berfungsi semestinya, TPW itu kangen pengunjung, karena taman tanpa pengunjung hambar," tegas Ari. (riz/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News