Jelang Musda Demokrat Jatim, Dokter Agung: Ramai Boleh... Tapi Jangan Gaduh | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Jelang Musda Demokrat Jatim, Dokter Agung: Ramai Boleh... Tapi Jangan Gaduh

Editor: Revol Afkar
Wartawan: M. Didi Rosadi
Senin, 17 Januari 2022 14:16 WIB

dr. Agung Mulyono, Fungsionaris DPD Partai Demokrat Jatim. foto: ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Jawa Timur telah dipastikan digelar Kamis (20/1) mendatang. Menjelang pelaksanaan musda, Kader Senior Demokrat Jatim, dr Agung Mulyono, mengimbau para pengurus dan kader agar menjaga kondusivitas partai.

Sebab, dua pendukung dan , yang menjadi kandidat terkuat jelang musda, terus berupaya menunjukkan progres dukungan masing-masing. Hal ini membuat kondisi politik jelang musda sedikit menghangat. Ditambah maraknya berita tentang musda.

"Ramai boleh ya, gak apa-apa, tapi jangan timbulkan kegaduhan yang tidak positif," kata Agung yang juga Ketua Komisi D DPRD Jatim ini, Senin (17/1/2022).

Politikus asli Banyuwangi ini mengingatkan, bahwa makanisme pemilihan ketua dalam Musda DPD Demokrat Jatim kali ini tidak menggunakan voting atau suara terbanyak. Sebab, sudah ada peraturan organisasi (PO) yang baru terkait pelaksanaan musda.

Dalam PO baru tersebut, terang Agung, kandidat cukup memenuhi 20 persen dari jumlah pemegang hak suara sah, untuk bisa jadi calon Ketua.

Bahkan, sambil berseloroh, pria penghobi olahraga gowes ini mengatakan bahwa untuk bisa menjadi ketua DPD, yang terpenting kandidat bisa melewati 2 jembatan menuju puncak atau JMP.

"JMP yang pertama itu, harus lolos perentase jumlah dukungan. Dari sini, nantinya DPD hanya mengusulkan ke DPP. Jembatan kedua yaitu fit and proper test, dan yang menentukan DPP. Bukan kayak dulu, banyak-banyakan suara. Jadi harus lolos dan lulus 2 jembatan itu," kata Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan (PPSK) DPD Partai Demokrat Jatim ini.

Menurnut Agung, yang utama adalah bisa melewati fit and proper test. Karena tes tersebut sebagai penentu. Artinya, kandidat atau calon ketua harus bisa menujukkan kemampuannya.

"Karena ini (fit and proper test) adu ilmu. Jembatan 1 adu bolo (dukungan), jembatan 2 adu ilmu," ungkapanya sambil terseyum.

Presidium Kahmi Jatim yang sudah dua kali menjadi ketua komisi tersebut berharap, apa yang ia sampaikan ini bisa jadi pencerahan bagi kader Demokrat di Jatim, bahwa aturan main musda sudah berbeda.

"Jadi mari kita pilih yang terbaik. Dalam Musda ini kepentingan partai harus diutamakan, terutama bisa menang Pileg dan Pilpres 2024. Saya yakin kader yang diajukan ke DPP dan yang terpilih adalah kader terbaik," pungkasnya. (mdr/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video