Jadikan Foto Santri Tebuireng Sebagai Background Postingan Pesantren Jaringan Teroris, Tempo Dikecam
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Ahmad Fuad
Kamis, 27 Januari 2022 11:30 WIB
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - H. M. Yusuf Hidayat, Sekretaris Jendral Barisan Gus dan Santri (Baguss), mengecam pemasangan foto Santri Pondok Pesantren Tebuireng dalam postingan instagram media massa tempo.co. Sebab, foto tersebut dipasang dalam postingan berita berjudul: "BNPT Sebut Ada Ratusan Pesantren yang Terafiliasi Jaringan Teroris".
Yusuf mempertanyakan motif pemasangan foto tersebut. Apalagi, dalam foto tersebut terpampang wajah-wajah para santri Pesantren Tebuireng yang notabene adalah anak di bawah umur.
BACA JUGA:
Ziarah ke Makam Pendiri NU, Khofifah: Gus Dur dan Gus Sholah itu Guru Saya, Beliau Sosok Istimewa
Spirit Tebuireng, LPNU Jatim Tingkatkan Pendampingan Ekonomi Nahdliyin
Ponpes Tebuireng Siap Gelar Konferwil NU XVIII
Ribuan Santri Tebuireng Takbir Keliling dan Bakar Sate Massal, Idul Adha Makin Seru
"Media tempo memasukan gambar tersebut itu dasarnya dari mana? Apa dia sudah klarifikasi ke Ponpes Tebuireng?," ujar Tokoh Madura Uraban yang juga menjabat Wakil Sekjen Ikatan Alumni Pesantren Tebuireng (Ikapete) tersebut kepada BANGSAONLINE.com lewat seluler teleponnya, Kamis (27/01).
Unggahan itu menurutnya, sangat mencederai Wali Santri Pesantren Tebuireng dan juga seluruh para Alumni Tebuireng. Sebagai media yang sudah dikenal di kalangan publik, Yusuf juga mempertanyakan penggunaan foto tersebut yang ditengarai tanpa klarifikasi atau izin.
"Karena jurnalis itu sangat menjunjung kode etik jurnalistik dengan mengutamakan tabayyun (klarifikasi). Kalau hanya asal ekspos tidak ada konfirmasi dengan yang bersangkutan, jelas pembodohan publik ini," cetus Yusuf.
Dia menegaskan, Tebuireng merupakan pondok pesantren yang turut berperan dalam mendirikan NKRI. Bahkan, pendiri Pesantren Tebuireng, Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari, adalah pencetus resolusi jihad pada 22 Oktober 1945 yang menyerukan agar santri dan ulama pondok pesantren melakukan jihad membela tanah air.