Ketua LPNU Jatim Sebut Subsidi Minyak Goreng Rugikan Pedagang Kecil
Editor: Revol Afkar
Wartawan: M. Didi Rosadi
Jumat, 28 Januari 2022 00:57 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pengurus Wilayah Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Jawa Timur menaruh perhatian khusus pada kebijakan pemerintah memberi subsidi minyak goreng.
Pasalnya, kebijakan ini dinilai malah merugikan pedagang kecil dan juga masyarakat miskin. Sebaliknya, justru menguntungkan bagi pedagang besar dan masyarakat mampu.
BACA JUGA:
Petrokimia Gresik Dukung Program Closed Loop Kemenko Perekonomian
Di FGD Kemenko Perekonomian, Diskominfo Kota Kediri Tekankan Pentingnya Kolaborasi Stakeholder
Spirit Tebuireng, LPNU Jatim Tingkatkan Pendampingan Ekonomi Nahdliyin
AHY Terima Penghargaan One Map Policy dari Kemenko Perekonomian
“Ada perbedaan harga minyak goreng dalam kemasan, karena di toko besar dipatok harga Rp14.000 dengan subsidi pemerintah, sedangkan di toko kelontong atau warung justru tanpa ada subsidi,” kata Ketua PW LPNU Jatim, Fauzi Priambodo di Surabaya, Kamis (27/1).
Ia menjelaskan minyak goreng di toko kecil/kelontong dengan mayoritas pelanggannya adalah orang desa dan masyarakat bawah masih dijual dengan harga Rp18.000 – Rp19.000, karena memang tanpa subsidi.
“Hal ini sangat tidak adil dan ada monopoli perdagangan orang kaya, karena harga minyak goreng Rp14.000 ada di toko-toko swalayan milik konglomerat yang mayoritas konsumenya adalah orang mampu,” ujar pria yang akrab dipanggil Gus Fauzi itu.