Bertahun-tahun Sungai Gayam Tak Dinormalisasi, Pemdes Winong Datangi Dinas PU SDATR
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Ahmad Habibi
Jumat, 28 Januari 2022 09:42 WIB
PASURUAN, BANGSAONLINR.com - Banjir yang kerap melanda rumah penduduk Dusun Kemeranggen, Desa Winong, Kecamatan Gempol, Pasuruan, membuat pemdes setempat gerah. Banjir itu ditengarai akibat Sungai Gayam yang melintas di desa mereka tak pernah dinormalisasi.
Menyikapi itu, Pemerintah Desa (Pemdes) Winong, perwakilan BPD, dan petani mendatangi kantor Dinas PU Sumber Daya Air dan Tata Ruang (SDATR) Kabupaten Pasuruan di Raci, Kamis (27/01) kemarin. Mereka minta Sungai Gayam dinormalisasi.
BACA JUGA:
Kontroversi Karnaval Budaya Barikade Gusdur Vs FUIB Pasuruan Buahkan Kesepakatan dari Mediasi
Siswa MTsN Kota Pasuruan Juara 1 MYRES Nasional, Mas Adi: Anak Muda yang Harumkan Daerah
Tim Hukum Paslon Mudah Berharap Polisi Segera Tangkap Pelaku Pelemparan Batu Mobil Gus Mujib
Mobil Cabup Pasuruan Gus Mujib Dilempar Batu OTK Malam Hari
Dalam pertemuan dengan pihak DPU SDATR itu, mereka menyampaikan keluhan warga yang setiap musim penghujan menjadi langganan banjir. Hal itu disebabkan kondisi sungai setempat yang dangkal akibat tidak pernah dilakukan normalisasi.
Kades Winong Suyanto dikonfirmasi BANGSAONLINE.com mengatakan, sebelum dirinya menjadi kades sampai sekarang, Sungai Gayam tidak tersentuh normalisasi.
"Akibat tingginya luapan air hujan dalam beberapa hari kemarin, tanggul sungai sampai jebol. Air sungai pun meluap ke pemukiman. Gara-gara itu pula, banyak rumah warga yang tergenang. Tak hanya itu saja, puluhan hektare lahan pertanian milik warga tak bisa digarap, gara-gara terendam air. Kasian warga, hidup dengan rasa was-was setiap harinya," ungkap Suyanto.
"Begitu juga dengan petani. Mereka tidak bisa menggarap sawahnya. Bagaimana kami bisa menagih uang pajak kalau untuk penghasilan dari sawah saja, mereka tidak dapat," cetusnya.
Terpisah, Kepala Bidang Sumber Daya Air DPU SDATR Kabupaten Pasuruan, Susanti Edi Peni mengaku sudah menampung keluhan warga Desa Winong. Pihaknya berjanji akan segera menindaklanjutinya dengan turun ke lapangan terlebih dahulu.
"Langkah ini dilakukan untuk menyurvei kondisi sungai setempat. Kami perlu survei ke lokasi terlebih dahulu. Untuk memonitor seperti apa keadaan di lapangan," jelasnya. (bib/par/ns)