Pergerakan NU Kultural dan Capres 2024
Editor: Tim
Minggu, 06 Februari 2022 12:03 WIB
Oleh: Marsekal Pertama TNI (Purn) Ir Muhammad Johansyah, M.Eng, MA --- Beberapa saat setelah pergantian tahun 2021-2022, setelah perhelatan akbar Muktamar NU ke-34 di Bandar Lampung, setelah susunan pengurus PBNU diumumkan, muncul beberapa organisasi non struktural yang digagas dan beranggotakan para pegiat-aktivis NU kultural. Salah satunya adalah: "Pergerakan NU Kultural".
Mereka menggunakan atribut "NU" karena secara kultur mereka adalah NU dan ikut terlibat dan bertanggung jawab terhadap misi besar NU. Sebagaimana para aktivis lainnya menggunakan kata "Indonesia" sebagai ungkapan keterlibatan dalam melihat dan memaknai Indonesia dalam beragam persepsi.
BACA JUGA:
KPK Akan Undang 3 Capres Adu Gagasan Tentang Pemberantasan Korupsi, Ini Kata Timnas Amin
Yenny Wahid: Prabowo Hina Gus Dur, Cak Imin Gugat Rp99 Miliar
Kader NU: Watak Prabowo Tak Berubah, Kini Ndasmu Etik, Dulu Gebrak Meja
Dibentak Pengawal Capres, Peter F Gontha Ajak Masyarakat Melawan Aparat Arogan
“Pergerakan NU Kultural" adalah pergerakan kultural yang digagas oleh para aktivis NU kultural dengan beragam latar belakang aktivitas-maupun profesi. Mereka adalah para ulama, kiai kampung, politisi, anggota parlemen, militer, birokrat, dosen, pengusaha-pedagang kaki-lima dan para-aktivis gerakan mahasiswa. Antara lain: IKA PMII, FK GMNU dan santri perkotaan yang tersebar di ibu kota provinsi-kabupaten kota. Yang di seluruh urat nadi mereka terpompa darah NU mengalir dari ujung kaki-sampai ke ujung kepala.
Para aktivis dan pegiat "Pergerakan NU Kultural" mempunyai agenda besar untuk ikut mengadvokasi, bertanggung jawab, menjaga, merawat, melestarikan dan memajukan Republik Indonesia. Yang mereka ikut andil menjaga, melestarikan dan memperjuangkan-nya.
Anggota-aktivis pegiat "Pergerakan NU Kultural" adalah mereka yang tidak terlibat dalam ke-pengurusan (struktur) PBNU (Hasil Muktamar NU 34-2021) maupun kepengurusan NU Wilayah-Cabang. Mereka terpanggil untuk ikut bertanggung jawab menjadikan Indonesia semakin demokratis, imparsial, plural, adil-makmur dan sejahtera.
Salah satu agenda penting Pergerakan NU Kultural adalah perluasan dari "Konvensi Capres aktivis NU" 2021.
Konvensi "Capres Aktivis NU 2021" adalah sebuah ikhtiar untuk mencari kandidat capres dari kalangan aktivis NU kultural untuk bisa bersaing dan berlaga pada Pilpres 2024. Hasil Konvensi Capres NU 2024 memunculkan beberapa nama di antaranya: Dr Andi Jamaro Dulung (AJD), dan Dr Ali Masykur Musa (AMM).
Mereka adalah politikus, tokoh-tokoh NU Kultural yang sejak muda berkarir-beraktivitas di lingkungan NU dan PMII.
Ketua "Tim 9 Konvensi Capres NU Kultural", KH Muchlas Syarkun, menegaskan bahwa AJD dan AMM layak dipromosikan sebagai Capres 2024 dengan latar belakang NU kultural. Memang muncul cibiran dari berbagai pihak terhadap munculnya Capres NU Kultural. Menurut mereka, Capres NU Kultural tidak memungkinkan untuk mendapat dukungan dari partai politik, apalagi bisa bersaing dan menang.
Simak berita selengkapnya ...