SIG Fasilitasi 361 Petani Sanggem Garap Lahan Seluas 119,25 Hektare di Rembang
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Syuhud
Kamis, 17 Februari 2022 13:33 WIB
Menurutnya, kendala yang dihadapi oleh para petani selama ini adalah persoalan keterbatasan lahan yang dimiliki.
Bersama 194 petani lain dari Desa Tegaldowo, Timbrangan, dan Kajar, kini Sigit Sri Wahyudi mengelola lahan di kawasan tambang tanah liat Semen Gresik seluas 36 hektare untuk ditanami jagung, padi, dan ketela.
Menurutnya, selain fasilitas lahan, para petani juga mendapat bantuan bibit tanaman, pendampingan, pelatihan menanam, hingga perawatan tanaman.
"Kami bersyukur dengan segala fasilitas yang diberikan perusaahaan. Hasil pertanian kami maksimal, kelompok kami baru saja melakukan panen raya, di mana setiap petani mampu memperoleh hasil hingga 2 ton jagung," jelas Sigit Sri Wahyudi.
Sementara itu, penasihat SGSP Achmad Achid dari Desa Timbrangan menyampaikan apresiasinya atas program SGSP dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen petani sanggem.
Menurutnya, aktivitas bisnis PT Semen Gresik telah menciptakan multiplier effect atau dampak ikutan bagi desa-desa sekitar seperti Timbrangan, Kajar, Tegaldowo, Pasucen, Kadiwono, dan Ngampel (Kabupaten Blora).
"Dampak positifnya ada. Pengaruhnya langsung dirasakan. Semen Gresik itu membuat ekonomi dan kesejahteraan warga yang mayoritas petani itu meningkat. Indikatornya ada, salah satunya lantai rumah warga banyak yang berubah dari tanah menjadi keramik," katanya.
Diakuinya, sebuah perusahaan disebut peduli jika memiliki tiga program yang menyentuh langsung ke masyarakat, yaitu sosial ekonomi, sosial kemasyarakatan, dan pemberdayaan. Program itu ada semua pada PT Semen Gresik. (hud/rev)