Kiai Zawawi Beber Makna Falsafah: Dadio Wong Sing Iso Rumongso, Ojo Dadi Wong Sing Rumongso Iso
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Nur Qomar Hadi
Minggu, 13 Maret 2022 02:39 WIB
LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Lamongan menggelar peringatan Isra' Mi'raj di Pendopo Lokatantra, Sabtu (12/3). Acara ini mengadirkan KH Zawawi Imron sebagai penceramah.
Dalam tausiyahnya, Kiai Zawawi mengatakan bahwa Lamongan memiliki falsafah yang sangat mashur dan dikenal seluruh belahan dunia tentang hati yang bersih. Falsafah tinggi itu dikemukakan oleh Waliyullah Sunan Drajat.
BACA JUGA:
Sarat Nilai Keimanan, Khofifah Ajak Teladani Sifat Zuhud Abu Wahb Bahlul bin An as Shairofi Al Kufi
10 Rekomendasi Nama Bayi Laki-Laki Islami 3 Kata Keren, Punya Arti Mendalam, dan Penuh Doa
Mbah Benu Minta Maaf, Bukan Telepon Allah, Netizen: Ngawur Mbah
Bagikan Tafsir Al-Jailani, Khofifah Ajak GenZi Jadi Generasi yang Cinta dan Mengamalkan Quran
"Dari Lamongan ada filsafat tinggi sekali dari Sunan Drajat. Falsafah ini ditemukan Menlu Roslan Abdul Ghani, Menlu era Bung Karno di Negara Belanda. Falsafah tersebut berbunyi "dadio wong sing iso rumongso, ojo dadi wong sing rumongso iso", yang artinya "jadilah manusia yang bisa, bukan menjadi manusia yang merasa bisa"," tuturnya.
Menurut Kiai Zawawi, manusia yang merasa bahwa dirinya tercipta atas izin Allah SWT dan tidak bisa berbuat atas bantuanNya merupakan cerminan 'iso rumongso'. Melalui falsafah tersebut, Kiai Zawawi mengajak seluruh pemimpin di negeri ini untuk menjadi pemimpin yang rendah hati seperti ajaran Sunan Drajat.
"Perlunya memimpin dengan sifat rendah hati dan bahasa yang sopan. Jadi memimpin negara, memimpin daerah dengan kerendahan hati, insyaAllah akan menjadi negeri yang makmur dan damai," ujarnya.