Pastikan Stok Gula di Jatim Aman, Gubernur Khofifah: Asal Tak Digerakkan Keluar Jatim | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Pastikan Stok Gula di Jatim Aman, Gubernur Khofifah: Asal Tak Digerakkan Keluar Jatim

Editor: Tim
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Sabtu, 19 Maret 2022 23:52 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menyampaikan sambutan pada Munas II Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) di Hotel Papilio Surabaya, Sabtu (19/3/22). foto: DEVI FITRI/ BANGSAONLINE.com

"Di Jawa Timur 95 persen petani tebu adalah rakyat. Artinya bahwa mereka bisa menjadi pengusaha di lingkungan pergulaan karena materilnya kan dari tebu. 46,25 persen produksi gula dari Jawa Timur, jadi dari seluruh tebu dan pabrik gula yang ada di Jawa Timur, memang harus terkonsolidasi dengan baik," terangnya.

"Maka pabrik gula, petani tebu, maupun PTPN semoga sinkron semua sehingga kita bisa memberikan proteksi pada petani tebu. Salah satu bentuknya, jika petani tebu panen, ya jangan digiling bersamaan dengan raw sugar yang diimpor, karena 95 persen petani tebu kita itu ya petani rakyat," tambahnya.

Sementara Ketua Dewan Pembina Asosiasi Rakyat Indonesia (APTRI), Arum Sabil, juga menyebutkan bahwa stok gula di Jatim cukup hingga Mei mendatang.

“Kalau untuk Jatim kita punya luas lahan tanaman tebu sebanyak 210 ribu hektare, sedangkan produksi gula kita per tahun adalah 1,2 juta ton. Lalu untuk kebutuhan gula di Jatim per tahun adalah 600 ribu ton. Kita surplus setiap tahunnya, maka gula kita biasanya diminta untuk memenuhi kebutuhan di daerah lain,” terangnya.

(Gubernur Jatim saat memberi batik IKN kepada Asosiasi Rakyat Indonesia. Foto: Devi Fitri Afriyanti/ BANGSAONLINE.com)

Arum Sabil meminta agar pemerintah lebih bijak sebelum memasukkan gula impor ke dalam negeri. Dengan menghitung dengan rinci produksi dalam negeri, menghitung kebutuhan gula impor, menentukan waktu yang tepat untuk impor dan peruntukannya.

Jangan sampai gula impor masuk justru saat petani tebu sedang panen. Karena itu sangat berdampak pada kerugian petani tebu. (dev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video