Tak Mau Diklaim Negara Lain, Dhito Perkuat Identitas Kediri, Ajak 12 Sanggar Gelar Festival Tari
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Muji Harjita
Kamis, 28 April 2022 21:53 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menggelar festival seni tari untuk memperkuat identitas Kabupaten Kediri bertempat di Candi Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Kamis (28/4/2022).
Gelaran seni yang mengangkat tajuk Lenggang Panjalu itu untuk dalam rangka memperingati Hari Tari Internasional 2022. Terdapat 12 sanggar seni yang tersebar di Kabupaten Kediri digandeng untuk menyemarakkan gelaran seni itu.
BACA JUGA:
Satgas TMMD 122 Terus Kebut Rehab RTLH di Kediri
Dengar Berbagai Masukkan, Cagub Risma Sapa Ribuan Warga Kediri di Kawasan SLG
Partai Golkar Kediri Konsolidasi Internal Pemenangan Pilkada 2024
Satgas TMMD dan Pemkab Kediri Gelar Penyuluhan Pencegahan Stunting dan Layanan KB
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri, Adi Suwignyo, mengajak seluruh masyarakat untuk terus melestarikan kesenian agar tidak diklaim oleh negara lain.
“Pelaku seni ini sangat prihatin dengan adanya klaim Malaysia atas Reyog Ponorogo dan kita dukung untuk mempertahankan warisan tersebut menjadi kekayaan negara kita. Dengan adanya festival ini merupakan upaya pencegahan agar kesenian yang ada di Kabupaten Kediri tidak diakui negara lain,” ungkap pria yang sering disapa Wignyo ini.
Ia menyebutkan, festival tari yang digelar itu merupakan komitmen Bupati Dhito dalam memunculkan kembali gairah pelaku seni khususnya tari, setelah dua tahun vakum karena pandemi.
“Dengan banyaknya kekayaan seni budaya di Bumi Panjalu, harus terus dimunculkan dan dilestarikan. Di sisi lain, melalui pagelaran seni akan menimbulkan pemulihan ekonomi nasional dari sektor seni dan budaya,” ujarnya.