PT Freeport Indonesia Tetapkan 9 Desa di Gresik yang Masuk Ring 1 Proyek Smelter
Editor: Rohman
Wartawan: Syuhud
Selasa, 31 Mei 2022 19:16 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - PT Freeport Indonesia (FI) menetapkan 9 desa di Kecamatan Manyar dan Bungah, Kabupaten Gresik, masuk ring 1 proyek Smelter, di kawasan Java Integrated Industrial Ports and Estate (JIIPE).
"Sesuai kajian kami, ada 9 desa di wilayah Kecamatan Manyar dan Bungah, Kabupaten Gresik masuk ring I, ring prioritas proyek Smelter," kata Project Manager Smelter PT FI, Erika Silva, Selasa (31/5/2022).
BACA JUGA:
Freeport Indonesia Apresiasi Atlet dan Pelatih Peraih Medali di Olimpiade Paris 2024
Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono Serahkan Sertifikat Wakaf di Gresik
Sejumlah Tokoh Masyarakat Desa Kedanyang Dukung Alif di Pilkada Gresik 2024
Smelter Freeport di Gresik Resmi Beroperasi, Telan Anggaran hingga Rp58 Triliun
Adapun sejumlah desa yang dimaksud yakni 5 di Kecamatan Manyar (Manyar Sidorukun, Manyarejo, Manyar Sidomukti, Karangrejo, dan Banyuwangi) dan 4 di Bungah (Bedanten, Tanjung Widoro, Kramat, dan Watuagung).
"Kesembilan desa tersebut menjadi prioritas kami, baik dalam tenaga kerja, maupun corporate social responsibility (CSR)," ucap Erika.
Selama konstruksi hingga beroperasi, Smelter membutuhkan 40 ribu pekerja. Hingga bulan April 2022, sudah ada 1.800 pekerja dan dari jumlah ini, pekerja yang direkrut dari masyarakat sekitar sebanyak 160 orang atau 8 persen.
"Sementara sisanya dari ring 2 (Kabupaten Gresik) 14 persen, ring 3 (Jawa Timur) 28 persen, dan ring 4 (nasional) 50 persen," urai Erika.
Setelah konstruksinya rampung (diperkirakan akhir 2023-2024) dan beroperasi, kebutuhan tenaga (pekerja) skill (keahlian) maupun high skill tinggal sekitar 1000 orang. Ia mengatakan bahwa PT FI intens berkomunikasi dengan pemerintah daerah setempat, Dinas Tenaga Kerja Gresik, kepala desa sekitar, dan tokoh masyarakat untuk pengisian tenaga kerja yang dibutuhkan.
"Ini sebagai bentuk komitmen kami membantu daerah dalam menciptakan lapangan pekerjaan," ujarnya.
Untuk tenaga skill, dan high skill dibutuhkan keahlian khusus. Erika menyebut, pihaknya kini getol mendatani SMK dan menggandeng Dinas Tenaga Kerja Gresik untuk melatih masyarakat, khususnya yang ada di ring I untuk dilatih, diberikan skill sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan.
"Kami terus turun ke masyarakat dalam rangka itu. Tak hanya itu, kami juga akan memberdayakan masyarakat sekitar baik dalam penyediaan kebutuhan makanan dan lainnya, sehingga keberadaan Smelter ada multiplayer efek bagi masyarakat dan pemerintah daerah," kata Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Riza Pratama. (hud/mar)