Summer Green Camp, Gus Ipul Santuni Anak Yatim di Sekitar TPA
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Supardi
Sabtu, 11 Juni 2022 09:45 WIB
KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Membudayakan cinta lingkungan pada anak-anak sejak dini, Bapelitbangda Kota Pasuruan menggelar Summer Green Camp. Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) membuka langsung acara tersebut di area Taman TPA Blandongan, Jumat (10/06/2022).
"Summer Green Camp merupakan kegiatan yang dilakukan bapelitbangda untuk mempertemukan lintas generasi dalam membangun kesadaran untuk menjaga bumi bisa diwujudkan. Betapa pentingnya kita menjaga lingkungan, buminya satu, manusianya terus bertambah. Maka ada upaya yang nyata dalam rangka menyeimbangkan hubungan antara manusia dengan alam dengan kegiatan ini diharapkan nanti memiliki kesadaran,” ujarnya.
BACA JUGA:
Gebyar Hari Anak Nasional Kota Pasuruan, Gus Ipul: Semoga Jadi Pemimpin Masa Depan
Dorong UKM dan IKM, Gus Ipul dan Istri Resmikan Galeri Dekranasda di Alun-Alun Kota Pasuruan
Wali Kota Pasuruan Harap Bantuan RTLH Bisa Tingkatkan Kenyamanan untuk Masyarakat
Amanat Gus Ipul saat Pelantikan Anggota DPRD Kota Pasuruan Periode 2024-2029
Gus Ipul menyampaikan cerita gurunya, bahwa Kota Pasuruan ini punya laut, punya daratan, dan sebelahnya di Kabupaten Pasuruan ada pegunungan. Laut bisa untuk harian karena dapat cari ikan setiap harinya. Daratan yang datar untuk bulanan karena bisa ditanami padi, jagung, dan sebagainya. Sedangkan pegunungan untuk tahunan karena ditanami pohon sengon, jati, dan sebagainya.
“Ini Sunatullah. Kita menyadari lingkungan harus dirawat agar tidak terjadi musibah. Summer Green Camp merupakan pembangunan berkelanjutan, artinya pembangunan sekarang ini harus mempertimbangkan anak cucu kita di masa yang akan datang dan diwariskan,” imbuhnya.
Gus Ipul juga mengingatkan peserta untuk evaluasi diri. Menurutnya, orang yang semakin makmur alias kaya, pelan-pelan bisa semakin merusak bumi. Contohnya orang tidak bisa nyaman hidup tanpa AC (air conditioner). Kemudian makanan cepat saji yang menghasilkan banyak sampah plastik, yang tidak akan hancur meskipun jutaan tahun lamanya.
“TPA di Kota Pasuruan sudah terpisah antara yang organik dan nonorganik, artinya kesadaran masyarakat sudah tumbuh,” katanya.