SIG Perkuat Posisi Pemimpin Penyedia Solusi Bahan Bangunan
Editor: Tim
Selasa, 28 Juni 2022 11:18 WIB
Laba SIG pada kuartal I/2022 ini ditopang oleh peningkatan penjualan berkat menguatnya permintaan di pasar domestik. Penjualan SIG tercatat naik 1,6 persen menjadi 7,4 juta ton pada tahun ini. Hal ini membuat pendapatan SIG ikut terkerek menjadi Rp8,14 triliun, naik 0,7 persen dibandingkan kuartal I/2021 yang sebesar Rp8,08 triliun.
Inisiatif Keberlanjutan SIG
Sejalan dengan kinerja positif yang dicatat, SIG memberikan perhatian lebih pada aspek keberlanjutan yang berwawasan lingkungan. Upaya ini menjadi bentuk dukungan dan kontribusi SIG untuk net zero carbon emission pada 2060.
Vita memaparkan, pihaknya telah melakukan beberapa program yang merupakan bagian dari SIG Sustainability Initiatives untuk mendukung upaya penurunan emisi karbon pada 2021.
Beberapa program SIG Sustainability Initiatives yang telah dijalankan di antaranya implementasi pilot project solar panel 10 kW yang terpasang di beberapa plant yaitu Ghopo-Tuban, Semen Padang dan Semen Tonasa dan telah beroperasi dengan baik menghasilkan energi listrik yang dimanfaatkan pada peralatan pabrik. Pemanfaatan teknologi sistem electrostatic precipirator, conditioning tower dan bag filter di pabrik untuk mengelola emisi debu.
“SIG juga memanfaatkan panas gas buang dari proses pembakaran sebagai pembangkit listrik dengan teknologi Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) di Pabrik Tuban dan Indarung Padang. Serta memanfaatkan sampah untuk diolah menjadi Refuse-Derived Fuel (RDF) sebagai energi alternatif pengganti batu bara di pabrik Narogong dan Cilacap,” urai Vita.
Upaya dan komitmen SIG untuk memperhatikan aspek lingkungan dan bisnis keberlanjutan membuahkan sejumlah apresiasi dan penghargaan. Sebanyak 8 pabrik milik SIG meraih penghargaan Proper Hijau, Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada awal 2022.
“Pabrik SIG yang memperoleh Proper Hijau itu ialah Pabrik Tuban, Semen Gresik (Pabrik Rembang), Semen Padang (Pabrik Indarung), Semen Tonasa (Pabrik Pangkep) dan Solusi Bangun Indonesia (Pabrik Tuban, Pabrik Narogong, Pabrik Cilacap dan Pabrik Lhoknga),” kata Vita.
Proper Hijau merupakan kriteria bagi perusahaan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih baik dari yang telah dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance), mempraktikkan sistem pengelolaan lingkungan dan telah memanfaatkan sumber daya secara efisien serta melaksanakan tanggung jawab sosial dengan baik.
Sebelumnya, KLHK juga memberikan apresiasi berupa Sertifikat Ekolabel Swadeklarasi untuk 3 batching plant milik SIG yakni Batching Plant Serpong, Batching Plant Pulo Gadung dan Batching Plant Tuban.
Ekolabel Swadeklarasi merupakan program yang dikembangkan oleh KLHK merujuk pada model Ekolabel Tipe II sebagai sarana penyampaian informasi kepada konsumen mengenai aspek lingkungan dari suatu produk yang dibuat oleh produsen, importir, distributor, pengecer atau pihak lain yang memperoleh manfaat.
Sertifikat Ekolabel Swadeklarasi menjadi bukti keberhasilan SIG mengembangkan green concrete, yakni pengembangan beton ramah lingkungan oleh research center SIG yang melakukan kolaborasi dengan institusi untuk melakukan riset serta membuat prototyping, mock up dengan anak usaha beton dalam pengembangannya. (*)