Eco Enzym yang Diolah Relawan Binaan Smelting Bantu Peternak Sapi di Gresik Lakukan Disinfeksi PMK
Editor: Rohman
Wartawan: Syuhud
Selasa, 28 Juni 2022 22:15 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - PT Smelting bersama Relawan Eco Enzym Indonesia (REEI) Kabupaten Gresik sosialisasi pembuatan dan pemanfaatan limbah organik sebagai cairan serbaguna di Desa Sumberwaru, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, Selasa (28/6/2022).
Cairan hasil olahan ibu rumah tangga ini bermanfaat menjadi disinfeksi bagi sapi yang terancam serangan penyakit mulut dan kuku (PMK). Warga yang mengikuti kegiatan tersebut tampak antusias mendengarkan penjelasan dari pegiat REEI.
BACA JUGA:
Beras dari Dana CSR Bau dan Tak Layak, Warga Desa Roomo Gresik Demo Kades
Sidang Kasus Korupsi Hibah UMKM Gresik: Jaksa Tuntut Farda 1,5 Tahun dan Ryan 1 Tahun Penjara
Karnaval 4 Dusun di Desa Kandangan Gresik Geliatkan Ekonomi UMKM
Kasus Korupsi Diskoperindag Gresik: Siska dan Joko Belum Ditahan, Ryan Kembalikan Rp860 Juta
Relawan REEI Gresik, Tatik Erawati, mengatakan bahwa pembuatan eco enzym salah satu jalan untuk mengurangi sampah rumah tangga. Karena bahan-bahannya merupakan sisa bahan pangan atau makan rumah tangga.
"Seperti kulit mangga, pisang, kulit pepaya dan sebagainya," ujarnya.
Bahan-bahan itu, lanjut Tatik, kemudian difermentasi dalam bak plastik berpenutup rapat dengan campuran air dan gula merah, paling sedikit 90 hari. Penyimpanan harus diletakkan di tempat yang bersih dan teduh. Disarankan sebelah wadah diletakkan tanaman lidah mertua untuk menetralisir gas metana
"Jadi komposisinya, sisa buah dan sayuran 3 kilogram, gula merah atau molases 1 kilogram, dan air 10 liter, ditutup rapat agar tidak ada udara yang masuk," tuturnya.
Ia menyatakan, bahan limbah rumah tangga yang dipakai untuk membuat eco enzym harus dalam keadaan segar dan tidak busuk.