Wisata Batas Kampung Surabaya, Tempat Rekreasi dari Lahan Mati dan Tandus Seluas 10 Hektare
Editor: Rohman
Wartawan: Nanang Fachrurozi
Senin, 15 Agustus 2022 11:41 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tak banyak yang tahu jika Wisata Batas Kampung (WBK) atau wisata edukasi di Desa Sumberan, Kelurahan Balas Klumprik, Kecamatan Wiyung, Surabaya, dulunya adalah lahan mati dan tandus. Di lahan seluas ± 10 hektare, Marwan menyulapnya agar ekonomi masyarakat sekitar ikut terangkat.
"Kita namakan wisata batas kampung ya karena lokasinya berbatasan antara dua wilayah yang berbeda kecamatan," ujarnya mengawali cerita kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (14/8/2022).
BACA JUGA:
Koridor V Trans Jatim Rute Surabaya-Bangkalan Resmi Beroperasi
Info BMKG Senin 30 September: Sebagian Wilayah Jatim Hujan Ringan, Kalau Surabaya Begini
Pengeroyokan di Surabaya, Korban Dilarikan ke RSUD Dr Soetomo
Gerebek Warkop di Jalan Raya Wonorejo, Polisi Temukan Miras
Menurut dia, WBK awalnya difungsikan untuk pertanian dan bercocok tanam. Dalam perjalanannya, kemudian muncul konsep wisata edukasi atau agro wisata 'petik buah dan sayuran' karena ada sumber mata air yang tidak pernah surut meski di musim kemarau.
"Sumber mata air inilah yang kemudian juga sebagai punjer atau punden, cikal bakal nama desa sumberan yang selalu mengaliri lahan yang kita fungsikan sebagai pertanian dan Alhamdulillah tumbuh beraneka jenis buah dan sayuran seperti terong, tomat pepaya, jeruk, pisang dan kacang-kacangan," urai pria yang juga sebagai Ketua LPMK Sumur Welut, Kecamatan Lakarsantri, ini.
Dalam perkembangannya, lanjut Marwan, WBK berubah menjadi jujugan orang dari berbagai penjuru kota dan luar kota Surabaya yang tidak hanya sekedar berwisata, namun juga bisa datang untuk menikmati hasil petik panen buah sayuran dengan harga yang sangat terjangkau.
"Alhamdulillah, dengan harapan adanya WBK ini ekonomi masyarakat baik di Sumberan dan Pesapen bisa terdongkrak dan UMKM masyarakat bisa diberdayakan," kata pria 57 tahun itu.