Mas Abu Optimis Ekonomi di Kota Kediri Tumbuh
Editor: Rohman
Wartawan: Muji Harjita
Selasa, 16 Agustus 2022 21:52 WIB
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, atau yang akrab disapa Mas Abu meyakini bahwa perekonomian di wilayahnya dapat tumbuh pada 2023 walaupun saat ini pandemi Covid-19 belum pulih sepenuhnya. Ia mengungkapkan hal tersebut saat menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Kediri untuk mendengarkan pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (16/8/2022).
"Berbagai upaya juga harus terus dilakukan. Menurut data laju perekonomian, pada 2021 mulai merangkak naik di angka 2,5 persen. Saya yakin pertumbuhan ekonomi Kota Kediri pada tahun ini tumbuh mendekati 5 persen,” ujarnya.
BACA JUGA:
Satgas TMMD 122 Terus Kebut Rehab RTLH di Kediri
Dengar Berbagai Masukkan, Cagub Risma Sapa Ribuan Warga Kediri di Kawasan SLG
Bansos Beras Diharapkan Lanjut, Presiden Jokowi Janji Akan Bisiki Prabowo
Polisi Tahan Pelaku KDRT di Kediri
Rapat Paripurna dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-77 yang bertema Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat. Kegiatan ini dipimpin Wakil Ketua DPRD Kota Kediri Firdaus, dan dihadiri Forkopimda Kota Kediri, Sekretaris Daerah Kota Kediri, anggota dewan, asisten beserta kepala OPD di lingkungan Pemkot Kediri, Direktur BUMD di Kota Kediri, dan tamu undangan yang hadir.
Dalam Pidato Kenegaraan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi disebutkan, tantangan yang dihadapi saat ini sangat berat, sulit, dan tidak mudah, semua negara sedang mengalami kejadian yang sama. Menurut dia, krisis kesehatan pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih dan perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit.
"Tiba-tiba meletus perang di Ukraina sehingga krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan tidak terhindarkan lagi. Kita tahu 107 negara berdampak krisis dan sebagian di antaranya akan jatuh bangkrut. Diperkirakan 553 juta jiwa terancam kemiskinan ekstrem dan 345 juta jiwa terancam kekurangan pangan akut dan kelaparan. Ujian ini tidak mudah bagi dunia dan juga tidak mudah bagi Indonesia," urai presiden.