Pemkab Gresik Butuh Anggaran Rp2 Triliun untuk Perbaikan Jalan
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Syuhud Almanfaluty
Rabu, 07 September 2022 21:07 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemkab Gresik membutuhkan anggaran hingga Rp2 triliun untuk memperbaiki kondisi jalan di Kabupaten Gresik.
Anggaran sebesar itu digunakan untuk peningkatan kemantaban ruas jalan kabupaten, peningkatan akses dengan memerhatikan sektor ekonomi, pariwisata dan industri, serta peningkatan konektivitas jalan antarwilayah (desa).
BACA JUGA:
Lepas Ekspor 36,28 Ton Copper Foil PT Hailiang ke China, ini Harapan Bupati Gresik
Pesan Wakil Bupati Gresik saat Hadiri Job Fair di SMK Asa'adah
Peringati Rebo Wekasan, Warga Suci Gresik Kirab Tumpeng Agung
Bupati Yani Pimpin Soft Opening Gejos Sport Center
Hal itu terungkap saat Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik mengadakan Sinkronisasi Program dan Pemeliharaan Jalan di Kabupaten Gresik, di Hotel Aston Inn, Rabu (7/9/2022).
Di hadapan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Kepala DPUTR Gresik Achmad Hadi menyebutkan bahwa di Kabupaten Gresik ada 122 ruas jalan kabupaten. Panjang jalan mencapai 512,16 kilometer.
"Dari panjang jalan tersebut, 25% di antaranya mengalami kerusakan dengan kategori ringan hingga berat," ucap Achmad Hadi.
Sementara untuk ruas Jalan Poros Desa (JPD) dan jalan lingkungan tercatat ada 212 ruas. 36% di antaranya mengalami kerusakan dengan kategori ringan hingga berat," imbuhnya.
Bupati Gresik yang hadir dalam acara itu mengajak DPUTR Kabupaten Gresik melakukan pertemuan dengan perwakilan kepala desa melalui Asosiasi Kepala Desa (AKD) kecamatan dan juga para camat.
"Ini sebagai langkah pemerintah daerah dalam upaya sinkronisasi bersama dengan pemerintah desa terkait kewenangan dan skema yang akan dijalankan," ucapnya.
"Kita tahu bahwa antara pemerintah daerah dan pemerintah desa memiliki kewenangan masing-masing. Sehingga perlu adanya sinkronisasi antara pemerintah daerah dan pemerintah desa," sambungnya.
Ditegaskan bupati, dengan kerusakan jalan itu, DPUTR melakukan simulasi kebutuhan anggaran yang ditaksir mencapai sekitar Rp2 triliun.