Kendalikan Harga dan Pasokan, Bulog Jember Distribusikan Belasan Ribu Ton Beras Lewat Program KPSH | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kendalikan Harga dan Pasokan, Bulog Jember Distribusikan Belasan Ribu Ton Beras Lewat Program KPSH

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Indrawan
Selasa, 04 Oktober 2022 16:09 WIB

Beras di Gudang Perum Bulog Kancab Jember.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Cabang (Kancab) Jember mendistribusikan belasan ribu ton beras kualitas medium melalui program ketersediaan pasokan dan stabilitasi harga ().

Langkah itu dilakukan untuk menjaga pasokan dan menstabilkan di pasaran. Demikian disampaikan Fariz Jaya, perwakilan dari Perum Bulog Kancab Jember.

"Untuk kenaikan kami sudah melaksanakan yang namanya program , yang dulu namanya . Nah, sekarang (nama programnya berganti, red) , yaitu ketersediaan pasokan dan stabilitasi medium," ungkapnya.

Sejauh ini, pihaknya telah mendistribusikan beras medium dari program tersebut pada beberapa mitra distributor dan toko-toko yang ada di pasar-pasar Jember.

"Untuk di bulan September sekitar 1.677 ton, dari Januari sampai sekarang 12.570 ton," jelasnya.

Ia menyebutkan beberapa lokasi distribusi beras selama ini.

"Untuk yang di Pasar Tanjung itu ada satu toko, di Pasar Wirolegi dan Pasar Kreongan masing-masing 2 toko, Pasar Mangli itu satu toko, dan Pasar Rambipuji itu satu toko," bebernya.

Pihaknya berharap melalui distribusi pasokan beras tersebut, di pasaran tetap stabil dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Dengan adanya tersebut mudah-mudahan harga tetap stabil," bebernya.

Dalam kesempatan ini, Fariz juga menanggapi data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut kenaikan dua bulan terakhir. Pada bulan Agustus, naik 0,77 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,03 persen. Sementara pada bulan September, mengalami kenaikan 2,84 persen dengan andil inflasi 0,12 persen.

Menurutnya, kenaikan di antaranya disebabkan oleh berakhirnya masa panen pada bulan Agustus lalu. Selain itu, disebabkan kelangkaan pupuk subsidi yang dirasakan oleh petani.

"Terkait pupuk juga mempengaruhi biaya produksi sehingga harga gabah naik, kalau diolah menjadi beras, juga akan naik," terangnya. (yud/bil/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video