Banjir, Ratusan Hektare Lahan Pertanian di Trenggalek Rusak | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Banjir, Ratusan Hektare Lahan Pertanian di Trenggalek Rusak

Editor: Siswanto
Wartawan: Herman Subagyo
Jumat, 14 Oktober 2022 23:03 WIB

Lahan pertanian di Trenggalek yang rusak akibat banjir.

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Bencana yang terjadi pada beberapa wilayah di Kabupaten belakangan ini mengakibatkan ratusan lahan tanaman pertanian rusak. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapan) , Didik Susanto, angkat bicara.

Ia berujar, berdasarkan data sementara disebutkan bahwa ratusan lahan pertanian yang rusak itu terjadi di 6 kecamatan yakni Pogalan, Gandusari, Munjungan, Watulimo, Durenan, dan . Lebih detail, lahan tanaman pertanian yang rusak di Kecamatan Pogalan meliputi tanaman jagung seluas 245 , cabe 100 , kacang tanah 75 , dan kedelai 59 .

Disusul kemudian kerusakan lahan tanaman pertanian di Kecamatan Gandusari meliputi jagung 55 , kacang tanah 35 , kedelai 55 . Kerusakan selanjutnya 5 tanaman padi yang terjadi di Kecamatan Munjungan dan Watulimo. Adapun kerusakan tanaman pertanian berikutnya berada di Kecamatan Durenan yakni kedelai 5 .

"Untuk yang itu padi 11 , jagung 42 , dan kedelai 77 ," kata Didik saat dikonfirmasi, Jumat (14/10/2022).

Melihat kondisi tersebut, ia mengusulkan agar para petani yang lahannya terdampak bencana segera mendapatkan bantuan benih padi tahun ini.

"Walaupun itu tidak mengganti semuanya, minimal benih itu disediakan pemerintah sehingga mungkin dia (petani) bisa sedikit termotivasi untuk terus melanjutkan usaha taninya," ujarnya.

Adapun bantuan benih padi nantinya kata dia akan diambilkan dari dana BTT (Bantuan Tak Terduga) yang ada di Bakeuda (Badan Keuangan Daerah) , dan rencananya untuk setiap 1 lahan padi akan mendapat bantuan benih padi 30 kilogram. Kendati demikian, Didik belum bisa menjelaskan berapa anggaran yang disediakan untuk bantuan benih padi tersebut.

Sementara itu, Kepala Bakeuda , Hartoko, menyampaikan bahwa total dana BTT yang ada adalah Rp34 miliar. Dari total dana tersebut Rp14 miliar digunakan untuk dana cadangan Pilkada, Rp6 miliar digunakan untuk kegiatan pada Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) yang melampaui tahun anggaran.

"Dan lainnya itu mungkin bisa digunakan untuk itu,(bantuan sosial)," ucap Hartoko.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dana BTT nanti akan di prioritaskan pada penanganan tanggap darurat dan pembangunan sarana dan kegiatan mendesak yang harus dilakukan. Adapun tanggap darurat itu sambungnya seperti penyediaan makanan bagi korban bencana, penyediaan air bersih, membersihkan jalan akibat material longsor maupun .

"Kegiatan mendesak yang harus kita lakukan itu suatu contoh sarpras (sarana dan prasarana) yang memang ketika tidak ditangani akan menimbulkan kerugian yang besar," pungkasnya. (man/sis)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video