Jadi Indonesia Dong, Sob!
Editor: Redaksi
Minggu, 23 Oktober 2022 11:31 WIB
Oleh: Rosdiansyah (Peneliti JPIPNetwork)
Apa makna Sumpah Pemuda bagi generasi Z? Jawabannya perlu penjelasan lebih dulu siapa generasi Z ini, serta bagaimana kebiasaan mereka.
BACA JUGA:
Pemuda Shiddiqiyyah Bangun Rumah Syukur Layak Huni untuk Warga Ngawi
Pj Wali Kota Mojokerto Ajak Gen Z Kritis Sebagai Pemilih Pemula di Pilkada 2024
Peningkatan Risiko Kanker Bagi Generasi Milenial dan X
KPU Pasuruan Gelar Sosialisasi Tahapan Pilkada 2024 Bersama Penyandang Disabilitas
Sejumlah sumber menyebut generasi Z lahir pada rentang 1996 sampai 2012. Mereka ini keturunan dari generasi X dan generasi milenial. Saat ini, bahkan sudah mulai ramai dibicarakan generasi alpha. Tapi, kali ini kita fokus pada generasi Z dulu. Sebab, generasi Z kini sudah menjadi warga negara yang ikut ke TPS (Tempat Pemungutan Suara). Bukan Tempat Pemungutan Sampah loh!
Kalau ditanya ke mereka kenapa mau datang dan ikut mencoblos di TPS. Jawabannya bisa macam-macam. Misalnya, karena ikut orang tua ke TPS. Gak enak sama tetangga. Di grup WhatsApp lagi rame ikutan ke TPS.
Atau alasan yang lebih idealis, sebagai warga negara kita kudu mendukung ikut menyukseskan pemilu. Apapun hasil pemilu, tak penting, yang penting ikut menyukseskan pemilu. Nah, itu jawaban idealis. Meski, jarang juga yang idealis.
Generasi Z lahir berkembang dalam buaian teknologi informasi dan komunikasi. Mereka sudah sangat maju. Bukan cuma di kota, di pelosok pun juga begitu. Generasi ini akrab dengan aneka aplikasi. Cepat beradaptasi. Gaya bergaulnya beda banget dari generasi X atau milenial. Tak canggung, juga tak kikuk berkomunikasi. Mampu membuat istilah-istilah unik untuk pergaulan.
Pertemanan gen Z ada tahapnya. Kenalan dulu, lalu ngopi bareng, setelah itu jadi bestie. Sohib karib, begitu istilah jadul. Kalau sudah bestie, topik obrolan kadang juga soal pribadi. Bestie bisa dipercaya, bisa pegang rahasia. Tapi, kalau sekali bestie khianat, jangan harap bisa berteman lagi.
Anti grogi, walau sehari-hari tak lepas dari gawai. Gawai bagian dari gaya hidup. Sering peribahasa ''kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak'', ada benarnya saat ini. Coba perhatikan, ada yang keasyikan melototi status WhatsApp sampai TikTok kiriman entah darimana, sembari jalan kaki lagi. Tapi, dia abai sekitar yang dekat dengan dirinya.
Simak berita selengkapnya ...